CEMBURU, PERTAMA KALI

1333 Kata

Rhe mencoba tenang… Meski, hatinya gugup. Bang Damar sering membicarakan dirinya pada adiknya? Ada apa ini? Ia kemudian tersenyum, “Oh iya, Bang Damar seniorku.” Dianira ikut tersenyum, “Kakakku tidak pernah terlalu akrab pada siapapun, jadi mungkin kak Rhe juga jarang mengobrol ya..?” “Iya,” Rhe mengakui apa adanya. “Kak, apa boleh aku berteman dengan kak Rhe? Apa boleh aku meminta nomor ponselnya..?” Dianira meminta izin untuk meminta nomor ponsel Rhe. “Boleh,” Rhe kemudian menyebutkan nomor ponselnya. “Kalau nomormu berapa? Dan aku bisa memanggilmu Dian? Tidak apa-apa?” “Aku telepon kak Rhe ya..” Dianira langsung menelepon Rhe. “Dan kak Rhe bisa memanggilku Dian. Namaku memang panjang,” “Ok.. Nomormu aku simpan.. Siapa tahu aku butuh bantuan psikolog?” Rhe tersenyum. “A

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN