“Apa sudah terkoneksi?” Rhe bertanya pada Damar. “Sebentar..” Damar mengutak-atik settingan di ponselnya. Setelah beberapa saat, Rhe mendengar ada suara yang terbilang jernih dan gambar yang sedikit terputus-putus. Tapi itu cukup untuk pengamatan darurat. “Ok sudah Rhe..” Damar memperlihatkan layar ponselnya. “Oh iya, kamu belum makan. Ini ada roti..” Damar membuka tas yang ia bawa di jok belakang mobil, lalu menyerahkan roti dan air mineral pada Rhe. “Te-terima kasih bang..” Rhe dengan gugup menerimanya. Ia tidak menyangka Bang Damar akan perhatian padanya. Detektif senior yang ia anggap selalu keras padanya, ternyata bisa lembut juga. "Sama-sama,” Lalu matanya melihat ke arah layar ponsel. Dengan tersenyum, Rhe membuka roti itu dan memakannya. Mereka mulai memperhatikan apa yan