“Makanan di sini memang selalu enak. Aku kenyang,” Emil selesai makan. “Sama aku juga..” Gista mengelus perutnya. Emil memperhatikannya, “Aku perhatikan kamu makan lumayan banyak. Tidak seperti biasanya.” “Tugas baru menjadi mata-mata ini membuatku tegang dan lapar berlebih. Tak hanya itu, aku bahagia, jadi mempengaruhi mood-ku..” Gista menatap Emil dengan berbinar-binar. Barra melemparkan serbet pada Gista dan tertawa, “Kalian jangan begitu di hadapanku! Aku juga mau.. Aku iri.. Kekasihku sibuk bertugas menangkap penjahat.” Ia kemudian tertawa. "Jadi kapan tanggal pasti pernikahan kalian?" Barra memastikan. Gista melemparkan balik serbet itu, “Jangan sirik. Tidak lebih dari dua minggu dari sekarang. Kamu kapan?” Barra tersenyum penuh arti, “Soon.. Kita ingin kasus mama dan Ja