“Rhea.. Serius kamu cantik sekali!!!” Inka memeluknya. Pertiwi ikut memperhatikan anaknya. “Iya Rhe, mama terharu sekali melihatmu,” Pertiwi langsung memeluknya. “Papamu pasti bangga sekali. Anak kesayangannya akan menikah..” “Mama.. Jangan membuatku menangis dengan membuatku mengingat papa di saat seperti ini. Nanti, make up ku bisa luntur..” Rhe balas memeluk mamanya. “Iya.. Iya.. Dan, mama bahagia sekali kalau ternyata mama memiliki menantu seperti Barra…” Pertiwi merapikan tatanan rambut Rhe. Tiba-tiba Damian muncul, “Kita pergi sekarang?” Rhe dan Inka mengangguk. Mereka berangkat dari apartemen Rhe menuju lokasi acara. Damian membawa mobil dengan Inka di sebelahnya. Rhe dan mamanya duduk di belakang. Sepanjang jalan, Rhe terus menggenggam tangan mamanya. Ia per