“Tante mengenal mama saya?” Barra merasa terenyuh sekali menerima pelukan dari mamanya Rhe. “Tentu saja.. Apa Rhe sudah bercerita kalau almarhum papanya dulu seorang jaksa? Sama seperti mamamu,” Pertiwi tersenyum dan mengelus rambut Barra berulang kali. "Iya. Saya sudah tahu tentang papanya Rhe," Barra mengangguk." “Senangnya bisa berkenalan. Pantas tante merasa tidak asing saat melihatmu. Ada guratan wajah Mala di wajahmu Barra..” Pertiwi terus bicara, “Meski suami saya dan mamamu sudah tidak ada. Kita kenang mereka dengan senyum ok?” “Mamamu, rekan kerja suami saya. Beberapa kali saat ke kantor kejaksaan, seringkali bertemu. Bahkan, pernah ada acara kantor, tante juga ketemu papamu. Tapi tidak terlalu sering.. Jadi, kalau ketemu mungkin lupa lupa ingat..” Pertiwi terus terseny