Damar memegang ponselnya dan menatapnya cukup lama. Hmm.. Ia membuka dan kemudian menutupnya. Terus saja seperti itu berulang kali. Bahkan, sesekali ia menarik nafas panjang, dan kemudian menghembuskannya dengan keras. Ia bimbang dan ragu. Dengan gundah, ia akhirnya memilih untuk menyimpan ponselnya di meja. Tidak tahu apa yang harus ia perbuat. Apa yang harus aku tulis? Kenapa susah sekali rasanya? Ini lebih sulit daripada mengerjakan tes masuk akademi kepolisian. Matanya terus menatap ponsel di meja tersebut. Bibirnya mengatup, matanya terpejam. Sampai akhirnya ia menggaruk rambutnya. Hhh.. Kenapa sebingung ini?? Ah ya, aku tahu.. Kita buka di situs pencarian saja! Damar menarik nafas panjang kemudian membuka laptop di hadapannya. Ia masuk ke dalam situs pencarian dan men