Barra menjemput Rhe di kantor polisi. Seperti biasa ia menunggu di spot parkir yang berada di halaman belakang. Ia menunggu dan menunggu. Sampai datanglah si cantik yang menggemaskan Rhea Adhisti, kucing munchkin-nya yang super lucu.
Detektif cantik yang akan segera menjadi istrinya itu berlari ke mobil. Barra dengan cepat turun dari mobil dan mendekat ke arah Rhe. “Kenapa kamu berlari?” Barra menarik Rhe mendekat dan mengecup pipinya.
“Aku memikirkan acara malam ini, takutnya aku membuat telat..” Rhe sedikit panik. “Aku malu kalau sampai telat.”
“Jangan khawatirkan, hanya aku, papa, mamamu dan kamu Rhea cantik..” Barra menggenggam tangannya. “Tetap saja.. Aku tidak ingin terlihat tidak memperdulikan undangan ini..”
Barra tertawa.. “Tidak akan seperti itu.. Jangan terlalu me
