Bukanku hanya milikmu tapi kamu juga jadi milikku!

1355 Kata
“Na-Natalia kamu yakin dengan ucapan kamu? Ka-kamu jangan seperti ini!” ucap Dylandra yang masih mempertahankan tembok terakhirnya dan sekuat tenaga, menekan hasratnya yang makin tak besar dan mulai tak terkendali. “Sial! Apa-apaan ini? Aku tidak mau merusak wanita sebaik dia! Tuhan, jika dia sudah putus asa, sadarkan dia agar berhenti menggodaku!” gumam Dylandra, dia mengalihkan pandangannya, tubuhnya sudah terasa sangat panas dan keringat pun sudah mulai membasahi dahinya. “Natalia, cukup! Kamu jangan seperti ini! Sa-saya tidak bisa ....” belum selesai Dylandra bicara, Natalia mengecup bibirnya lagi. Membuat api hasratnya semakin besar dan tembok pertahanan terakhir yang susah payah dia pertahankan pun, akhirnya runtuh. “Natalia, kamu jangan menyesal! Karena kamu sendiri yang memulainya!” ucap Dylandra dengan tatapan yang sudah dipenuhi api hasrat, dia pun langsung membalas ciuman itu dengan sangat liar. Membuat Natalia terkejut saat itu juga. “Ma-mas Dylan, ka-kamu ....” Semuanya sudah terlambat, Natalia sudah tak bisa melarikan diri lagi, dia tak bisa mundur lagi karena saat ini, Dylandra sudah lepas kendali. “Natalia, kamu milik saya!” ucapnya dengan senyuman seperti iblis, Dylandra pun langsung menggendong Natalia dan membawanya menuju tempat tidur. “Mas Dylan, aku ....” Natalia ingin bicara, namun bibirnya dibungkam kembali oleh lumatan-lumatan Dylandra yang semakin ganas dan Natalia tak bisa menghindarinya, sehingga dia pun mulai membalas lumatan-lumatan itu sampai akhirnya keduanya pun mulai tenggelam dalam gairah yang tak terkendali. Dylandra pun menaruh tubuh lembut Natalia diatas tempat tidur tanpa mau melepaskan bibirnya dan dengan ahlinya, dia pun melepaskan handuk yang melilit ditubuh Natalia lalu melemparkannya secara sembarang ke lantai, menampilkan tubuh indah yang membuat Dylandra semakin hilang kendali. “Cantik sekali!” ucapnya dengan tatapan penuh nafsu, Dylandra sudah benar-benar seperti iblis besar yang siap melahap mangsanya. Sedangkan Natalia, dia yang sebelumnya sudah tenggelam dalam godaan Dylandra, langsung tersadar saat melihat tatapan Dylandra yang menurutnya menakutkan. “Ma-mas Dylan, kamu kenapa terlihat sangat menakutkan? Apakah ini masih mas Dylan yang saya kenal tadi?” tanyanya dengan bibir gemetar. Dylandra tersenyum dan dia melepaskan semua pakaiannya dengan cepat. “Natalia, saya masih Dylan yang kamu kenal, tenang saja, saya akan membuat kamu bahagia,” ucapnya dengan semirik wajah yang makin menyeramkan. “Ta-tapi mas! Ini ... Aku baru pertama kalinya, aku takut kalau ....” Natalia segera menyilangkan kedua tangannya untuk menutupi area dadanya. “Pertama kali? Hahahaha ... Saya sudah menebak kalau kamu memang wanita baik bukan wanita nakal yang sudah saya temui selama ini,” ucapnya dengan tatapan seperti orang yang kelaparan. “Natalia, kamu tidak bisa mundur lagi! Kamu sendiri yang menggoda saya, maka kamu harus tanggung jawab sampai selesai,” ucap Dylandra yang kemudian menindih tubuh Natalia. Natalia melotot dan rasanya semakin menakutkan. “Ma-mas Dylan, a-aku tahu kalau aku salah! Ta-tadi aku terlalu sedih dan karena aku sedang dalam keadaan putus asa, maka aku ....” Bibir Natalia langsung dibungkam oleh jari telunjuk Dylandra. “Ssstt! Nanti kita bicara lagi! Sekarang, ayo nikmati hari dengan indah! Tenang saja, saya tidak akan kasar, kalau sakit ... Berteriak saja, saya akan memberikan pengalaman pertama yang takkan bisa kamu lakukan Natalia sayang,” ucapnya dan secepatnya menyingkirkan kedua tangan Natalia yang menyilang di dadanya, lalu menekan erat kedua tangan sejajar dengan kepalanya. “Ma-mas Dylan, ka-kamu ... Kamu menakutkan sekali! Sa- saya ... Ahh! Mas Dylan ... A-aku takut!” Natalia menggigil ketakutan saat Dylandra sudah menekan tubuhnya dan wajahnya sudah sangat dengan wajahnya. Natalia melihat jelas tatapan mata Dylandra yang sudah dipenuhi oleh api hasrat dengan ekspresi wajahnya seperti pria c***l, membuat Natalia semakin ketakutan. Natalia yang awalnya masih bisa bersikap formal, karena takut dia pun mengubah cara panggilan itu secara otomatis. “Ma-mas Dylan, tolong jangan! Aku minta maaf, aku minta ....” “Sudah terlambat sayang! Sekarang aku tidak akan melepaskan kamu! Mulai saat ini, kamu akan menjadi milikku, Natalia ku sayang!” ucapnya yang setelah itu langsung menyambar bibir manis Natalia dengan sangat ganas. Natalia mencoba memberontak namun tenaganya yang kalah jauh dengan tenaga Dylandra, pada akhirnya hanyalah sia-sia. Dia pun tak bisa kabur ataupun membatalkan semuanya. Sehingga pada akhirnya, dia pun hanya bisa pasrah dan menikmati semua yang dilakukan oleh Dylandra pada dirinya. Sampai akhirnya, penyatuan pun terjadi, Natalia berteriak kesakitan sampai dia menitikkan air matanya, karena rasanya seperti mau mati saja. “Sa-sakit mas!” Rintihnya. Dylandra langsung menatap wajah Natalia dan mengecup lembut pipinya yang dipenuhi oleh air mata. “Sakit ya?” Tanyanya. Natalia mengangguk. “Sakit mas! Pelan-pelan!” Pintanya dengan nada memohon. Melihat itu, Dylandra yang baru pertama kali melihat wanita memohon padanya dan ini juga pertama kalinya dia tidur dengan wanita yang masih suci. Membuat dirinya merasa bersalah. “Maaf ya! Aku akan melakukannya lebih lembut lagi,” ucapnya sambil mengecup bibir Natalia. Natalia mengangguk dan akhirnya dia memeluk leher Dylandra. “Mas Dylan!” Panggilnya. Dylandra tersenyum dan kembali melanjutkan gerakannya dan terus memberikan banyak kecupan di seluruh tubuh Natalia bahkan dengan sengaja dia meninggalkan banyak tanda cinta, karena Dylandra menyatakan jika Natalia akan menjadi satu-satunya wanita yang akan jadi miliknya, lebih tepatnya satu-satunya wanita yang akan ada disisinya untuk selamanya. “Natalia sayang, kamu selamanya akan jadi milikku!” ucapnya dengan terengah-engah, Dylandra terus menikmati indahnya cinta bersama Natalia. Di dalam kamar yang awalnya terasa dingin kini berubah menjadi terasa sangat panas suara rintihan karena sakit pun kini berubah menjadi suara erangan manja dan erangan penuh kepuasan dari dua insan yang kini sudah tenggelam dalam dunia cinta yang penuh api gairah membakar keduanya yang sudah hilang kendali atas dirinya. Hingga waktu pun berjalan begitu cepat, langit yang tadinya cerah perlahan mulai berwarna jingga, menandakan waktu malam pun sudah hampir tiba, sepasang pria dan wanita yang sedang menikmati indahnya cinta pun pada akhirnya sampai ke puncak kebahagiaan dan akhirnya, pelepasan terakhir itu pun terjadi, Dylandra merasa sangat bahagia dan merasakan berbeda saat melewati percintaan panas bersama Natalia. “Natalia sayang! Kamu hanya milikku!” Erangan keras bersamaan dengan pelepasan terakhirnya, Dylandra pun menjatuhkan kepalanya di sisi kepala Natalia. “Natalia sayang! Terima kasih,” bisiknya tepat didekat telinga Natalia. Natalia yang sudah memejamkan matanya dengan tubuh yang lemas, dia hanya perlahan membuka matanya yang sudah sangat berat, menatap samar wajah tampan yang basah oleh keringat. “Mas Dylan, aku ngantuk!” ucapnya dengan suara kecil. Dylandra mengecup pipi Natalia. “Tidurlah sayang! Kamu pasti sangat lelah,” ucapnya dengan lembut. Natalia mengangguk lemah lalu memejamkan matanya kembali, dia sudah tak memiliki tenaga sama sekali dan akhirnya dia pun terlelap begitu saja. Sedangkan Dylandra, dia yang sudah selesai dengan pelepasannya pun, langsung bangun dari atas tubuh Natalia dan berbaring disebelahnya. “Maafkan aku, tapi aku janji pasti akan bertanggung jawab!” ucapnya sambil mengecup dahi Natalia. Setelah itu, Dylandra menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka yang masih polos, lalu menarik tubuh Natalia ke dalam pelukannya. “Aku berjanji takkan membiarkan kamu meneteskan air mata lagi, ini pertama dan terakhir aku melihat kamu menangis sayang!” ucapnya yang kembali mengecup dahi Natalia. Setelah itu, Dylandra tersenyum sendiri sambil melihat wajah Natalia yang sangat cantik ketika matanya terpejam. “Si Bryan itu sangatlah bodoh! Bisa-bisanya berselingkuh dengan wanita lain, cih! Sebrengseknya aku, aku tidak mau menyakiti wanita sebaik kamu, lebih baik aku hanya bermain dengan wanita-wanita itu, sekali pakai bosan dengan uang semuanya selesai. Tapi ....” Dylandra terus menatap wajah Natalia yang saat tertidur benar-benar terlihat sangat polos dan lugu. “Tapi setelah memiliki kamu, aku bersumpah tidak akan bermain dengan wanita-wanita kotor itu lagi! Aku akan menepati janjiku pada mama dan Kakek, kalau aku akan berubah, jadi ....” Dylandra tersenyum dan mengecup hidung Natalia. “Bantu aku ya sayang! Kamu harus memberikan aku dukungan dengan cara, kamu memberikan cinta kamu yang kalau bisa, lebih besar daripada si Bryan itu! Pokoknya aku mau cinta kamu itu tidak mau yang lainnya,” ucapnya sambil terkekeh sendiri, Dylandra pun menyandarkan kepalanya diatas puncak kepalanya Natalia. “Sepertinya aku akan seperti papa, hehehehe ....” ucapnya dengan kekehan kecil dan setelah itu, Dylandra pun perlahan memejamkan matanya, dia pun tertidur sambil memeluk erat tubuh Natalia dengan harapan setelah bangun nanti, dia bisa mendengar Natalia mengatakan kalau dia jatuh cinta padanya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN