“Biar kuantar,” ujar Axellion. “Apa?” tanya Ruby tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. “Aku akan mengantarmu pulang,” jawab Axellion seraya beranjak dari tempat tidur. “Tidak perlu,” tolak Ruby yang menahan langkah Axellion. “Kau tidak perlu mengantarku pulang. Aku bisa naik bus. Jadi, kau tidak perlu repot-repot untuk mengantarku.” “Kenapa?” tanya Axellion dengan sebelah alis yang terangkat. ‘Justru aku yang harus bertanya padamu? Kenapa kau mau mengantar orang sepertiku untuk pulang?’ batin Ruby. “Seperti yang tadi kubilang, aku bisa pulang naik bus,” jawab Ruby. “Lalu?” tanya Axellion lagi. “Kau tidak perlu mengantarku pulang,” jawab Ruby yang merasa gugup karena tatapan Axellion yang terasa seperti mengintimidasinya. “Kenapa?” “Apa?” “Kenapa kau lebih memilih naik