Claire berjalan mondar-mandir di dalam kamarnya sembari menggigiti kuku ibu jarinya, sementara lengan sebelahnya terlipat di d**a. Saat ini, ia tengah sibuk memikirkan sapu tangannya yang berada di ruang kerja Axellion malam itu. Sudah beberapa hari ia memikirkan hal itu, tapi ia tak kunjung menemukan jawabannya. “Sebenarnya apa yang terjadi? Apa aku melewatkan sesuatu?” gumam Claire. “Tunggu sebentar,” Ia lantas segera beranjak menuju walk in closet-nya dan mengecek laci khusus sapu tangannya. Matanya bergerak lambat mengamati semua sapu tangan yang ia miliki. Sapu tangan yang memiliki bordiran inisial namanya. Ia lalu mengingat kapan terakhir kali ia memakai sapu tangannya yang saat ini berada di dalam ruang kerja Axellion. “Kapan terakhir kali aku menggunakannya?” gumam Claire yang