“A! A! A! Ehem! Ehem! A! A! A!”
Hari ini, Ruby bangun pukul 5 subuh. Alam bawah sadarnya seakan sadar kalau hari ini adalah hari pertamanya bekerja sebagai asisten pribadi Axellion. Dan entah mengapa, sejak selesai berpakaian tadi, ia terus mengetes suaranya berkali-kali. Padahal ia tak sedang melakukan harmonisasi nada atau semacamnya. Tapi, ia merasa kalau suaranya terlalu serak hingga mengetesnya tanpa henti.
Ia bahkan telah mewanti-wanti agar ia tak melakukan kesalahan di hari pertamanya bekerja. Walaupun hal itu sedikit sulit, karena jantungnya selalu berdebar saat berada di dekat Axellion. Ia merasa kalau perasaannya pada Axellion kembali hadir di tengah mereka. Atau bahkan, perasaan itu memang tidak pernah menghilang?
“A! A! Ehem! A! Ehem! Ehem!”
“Ya, Tuhan! Ada apa dengan suara
