Terkadang kamu tidak bisa membedakan antara menikmati masa muda dan menghancurkan masa depan. —Gavin P— Reya terbangun ketika ponselnya terus berbunyi, namun ia enggan membuka matanya yang masih terpejam. Reya menggapai-gapai ponsel di atas nakas, kemudian mendekatkannya ke telinga. "Halo." Suaranya terdengar serak khas bangun tidur. "Gue tunggu di depan, sekarang." Sambungan telepon langsung terputus. Reya perlahan membuka mata, memicingkan matanya untuk melihat layar ponselnya yang masih menyala. Reya mengerutkan keningnya ketika nama Gavin muncul di log panggilan masuk. Gavin? Reya terdiam, lalu melotot setelah kesadarannya pulih sepenuhnya. Reya menyibakkan selimutnya dan berlari ke balkon. Reya semakin membulatkan mata saat melihat Gavin berdiri di depan gerbang, padahal ini ma