Tiba-tiba Ara membuka matanya. 'Apa aku harus menyerah sekarang? Apakah kalau aku menyerah tidak dicap gampangan? Aku ini hanya mempelai pengganti, bukan wanita yang dia cintai? Apa mungkin bercinta tanpa cinta? Tapi Kak Sha juga begitu. Om Arya sudah sah menjadi suamiku, meski kami baru nikah siri. Kalau dia ingin, apakah aku berdosa tidak memberinya? Abba dan Amma yang sudah tua saja sepertinya setiap hari bercinta. Bahkan kadang-kadang Amma tidak bisa bangun di pagi hari. Bagaimana dengan dia yang muda. Apa aku nikmati saja ya. Ini bukan dosa. Lagi pula aku rasa dia juga menghargai aku, bukan hanya sekadar nafsu. Lagi pula dicium dan diraba-raba enak. Ya sudahlah pasrah saja. Aku percaya kepada dia. Aku memang baru mengenalnya. Tapi dia juga bukan orang yang sangat asing bagiku. Bagaim