"Sudah jangan sedih lagi ya. Zia pasti sembuh dan bisa sekolah lagi kok." Shana berusaha menghibur Zia. "Iya, Kak Sha." Zia menghapus air matanya. Elia dan acil ke luar dari dalam membawa satu teko teh hangat, ruti pisang, dan bingka panas. . "Ruti psang nangka ya?" Tanya Shana. "Ini nangka, ini pisang, ini bingka kelapa muda." Elia menjelaskan pada Shana. "Nikmatnya." Shana bergumam pelan. "Wangi amoranya. Zia jadi lapar." Zia tertawa. "Man, cuci tangan. Minum dulu." Nini memanggil Risman. "Iya, Nini." Risman mencuci tangan, kemudian duduk di samping Shana. "Kalian tinggal panggil penghulu, akad nikah, sudah pas." Kai menggoda Risman dan Shana diiringi tawa. "Jangan dong. Nanti yang keep Paman Risman ngambek, Kai," sahut Shana. "Siapa yang mau ambil Paman Risman dari Zia