12. Kau Bukan Vampir, Nona

1835 Kata

Liam melemparkan tubuh Nadine ke atas ranjang dengan gerakan kasar. Nadine segera beringsut mundur, meraih bantal untuk dijadikan perisai antara dirinya dan Liam, tubuhnya menggigil, ketakutan. “Lihat,” desis Liam, suaranya rendah dan berbahaya sambil melepas kancing kemejanya dengan lambat. “Jika kau sangat takut, kenapa kau berbuat nekat tadi?” “Apa yang kau inginkan?” tanya Nadine, suaranya bergetar, lengannya erat memeluk tubuhnya sendiri seolah mencoba menjadi lebih kecil. “Mengajari pelajaran yang akhirnya kau pahami,” jawab Liam, melepas kemejanya. Bayangan tubuhnya yang tegap dan penuh bekas luka tampak di bawah lampu, sebuah visual yang dirancang untuk menakut-nakuti. “Kau pikir kekerasan adalah bahasa yang kau kuasai? Kau salah.” Nadine menggeleng cepat, air mata mulai menga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN