13. Upaya Terakhirnya

1953 Kata

Gita mendekati Arabella yang sedang duduk bersama dua temannya di taman kampus. Wajah Arabella langsung berkerut melihat salah satu teman seorang yang pernah menyiksanya. “Kau sudah kembali kuliah?” tanya Gita, mencoba terdengar netral. Arabella menatapnya dingin. “Seperti yang kau lihat,” jawabnya singkat, suara datar tanpa emosi. Dia sudah menyiapkan mental untuk pertemuan seperti ini. Gita mengambil langkah maju, tangan dilipat di depan d**a seperti bentuk pertahanan diri. “Aku menyesal atas apa yang terjadi padamu. Dan... aku mewakili Nadine untuk meminta maaf. Ketahuilah, aku sudah mencoba menghentikannya tapi—” Arabella langsung mengangkat tangan, memotongnya. “Cukup.” Dia berdiri, mendekati Gita hingga mereka hampir berhadapan langsung. Matanya menyala dengan amarah yang lama di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN