"Nungguin Nak Bagas ya?" Yanti menghampiri Titan yang masih duduk di depan rumah. "Ibu." Titan melirik ke arah Yanti. "Tadi bilang mau datang, tapi sampai jam segini belum datang." Dengan perasaan khawatir Titan masih tetap menunggu kedatangan Bagas. "Udah coba di telpon?" "Udah. Tapi gak diangkat." "Mungkin masih sibuk." "Iya." Titan tersenyum samar, mencoba menenangkan hatinya. Seharusnya meeting yang dihadiri Bagas sudah selesai sejak tadi sore dan seharusnya juga lelaki itu menepati janjinya untuk bertemu. Namun sampai pukul delapan malam, Bagas tidak kunjung datang menemui Titan bahkan Bagas pun tidak membalas atau menerima panggilan darinya. "Kamu mencintainya?" Tanya Yanti, "Kalian sudah sangat dekat, apa kalian saling mencintai?" Lanjutnya sambil tersenyum. "Titan, gak

