Sedangkan ditempat lain, Justin memegang erat pembatas balkon kamar hotel yang dipesannya.
Dia tidak menyangka jika pernikahan impiannya harus hancur karena kehadiran mantan kekasihnya.
Flashback on
"Apa maksutmu?" Tanya Justin kepada wanita didepannya, dia sangat terkejut melihat mantan kekasihnya menghubunginya dan datang ke tempatnya saat satu hari menjelang pernikahannya dengan kekasih yang sangat dia cintai.
"Aku hamil! Aku hamil anakmu, Justin." Ucap Keysa dengan wajah sendu.
"Satu bulan yang lalu kita sering melakukannya, dan sekarang aku hamil." Sambungnya.
Justin tentu saja melotot karena terkejut dengan apa yang dikatakan Keysa.
"Apa kau sadar dengan apa yang kau katakan? Besok aku akan menikah dengan Grace. Lagi pula saat kita melakukannya aku selalu menggunakan pengaman, bagaimana bisa kau hamil." Ucap Justin yang tentu saja tidak percaya begitu saja karena dia masih mengingat betul jika dia selalu menggunakan pengaman saat bermain dengan Keysa.
"Pengaman bukan berarti tidak bisa membuatku hamil, siapa tau saat itu pengamannya bocor atau apapun itu, lagi pula kita selalu melakukannya dengan kasar, kemungkinan memang mungkin pengamanmu bocor dan kita tidak menyadarinya." Ucap Keysa.
"Justin, kau harus bertanggung jawab atas bayi ini. Jika tidak. Orang tuaku akan membunuhku." Sambungnya yang membuat Justin mengusap wajahnya dengan kasar.
"Aku tidak bisa melakukannya, aku mencintai Grace, dan kau tau itu. Aku berhubungan denganmu hanya sebatas teman ranjang, itu sudah kesepakatan kita bersama saat melakukannya." Ucap Justin yang menolak untuk bertanggung jawab.
"Kalau begitu aku akan bunuh diri! Karena aku tidak bisa menanggung malu dan menanggung kemurkaan keluargaku sendirian." Ucap Keysa lalu ingin pergi dari sana namun Justin mencegahnya, Justin sangat terkejut dengan perkataan Keysa dan tentu saja tidak mau hal itu terjadi, apalagi jika Keysa benar-benar hamil anaknya.
"Apa kau yakin jika itu bayiku?" Kata Justin yang membuat Keysa malah menghempaskan tangannya yang tadinya di cekal oleh Justin.
"Aku hanya tidur denganmu, dan kau tau itu. Jika kau sendiri tidak yakin, baiklah tidk perlu memperdulikanku dan bayiku, aku akan mengakhirinya sendirian." ucap Keysa yang lagi-lagi ingin pergi namun Justin mencegahnya.
Dia mengusap wajahnya dengan kasar.
"Baiklah, aku akan bertanggung jawab, kita pergi dari sini sekarang juga." Ucap Justin.
"Kau tidak bercanda?" Tanya Keysa yang sebenarnya sedikit terkejut dengan perkataan Justin yang tiba-tiba menyetujui dan mau bertanggung jawab dengannya.
"Disaat seperti ini, kau masih bertanya ini bercanda atau tidak?"
"Lalu bagaimana dengan Grace? Kau tidak mengatakannya kepadanya?" Tanya Keysa.
"Aku tidak tega memberitahunya, dia pasti akan terluka, meskipun mungkin dia memang akan terluka juga saat tau jika aku kabur dengan wanita lain," kata Justin.
"Cepat kita pergi dari sini." Ajak Justin yang akhirnya di angguki oleh Keysa.
Setidaknya Justin berfikir jika akan bertanggung jawab atas janin yang dikandung Keysa lalu saat lahir, dia akan kembali beberpaa bulan lagi dan menjelaskannya kepada Grace, dia masih sangat berharap jika Grace mau menerimanya.
Flashback off
Justin mematikan telefonnya setelah mengirimkan pesan kepada ayahnya jika dia tidak bisa menikahi Grace sekarang dia juga mengirimkan pesan kepada saudara kembarnya Austin untuk menenangkan grace dan mengatakan maafnya kepadanya.
"Aku yakin Grace akan memaafkanku." Gumam Justin. Katakanlan jika dia sekarang adalah memang adalah pria brengs*k dan egois, saat memiliki hubungan dengan Grace, memang Justin masih aktif bertemu dengan mantan kekasihnya, Keysa, dia yang menginginkan kepuasan biologis melakukannya dengan Keysa karena Grace yang tidak mau di sentuh olehnya. Namun dia melakukannya hanya untuk kepuasan biologisnya, dia tidak pernah melakukannya dengan perasaan, namun dia tidak menyangka jika akan kebobolan seperti ini dan membuat Keysa hamil.
Sementara di tempat lain, kini malam ini menjadi puncak pesta pernikahan Grace dan Austin, Grace sangat bahagia kini bergandeng dengan Austin menuju pelaminan, di sana bahkan tidak banyak orang tau jika di samping Grace adalah Austin. Bukan Justin.
"Justin, aku sedari pagi tidak melihat Austin." Ucap Grace yang akhirnya membuat Austin menoleh.
"Apa dia tidak datang dipernikahanmu? Kau kan saudara kembarnya." Ucap Grace yang benar-benar bingung harus menjawab apa.
"Sayang, apa kau mendengarku." Ucap Grace karena Austin tidak mendengarnya.
"Hm. Aku mendengarnya, dia memang tidak bisa datang karena ada hal penting yang harus dia selesaikan di negara lain." Ucap Austin yang ditanggapi Garce hanya manggut-manggut.
"Sayang sekali." Ucap Grace.
Austin menghela nafas panjangnya, beruntung juga jika kekasihnya tidak bisa datang ke pernikahan Justin karena memang dia ada pekerjaan lain yang benar-benar tidak bisa di tinggalkan sehingga dia tidak kerepotan berpura-pura di depan mereka.
Semua orang mengucapkan selamat kepada Grace dan Austin, namun saat sahabat Austin menyalaminya, dia mengerutkan dahinya dan merasa jika di depannya adalah Austin.
Dia menyalami Austin
"Bukankah kau Austin." Bisik Kevin yang membuat Austin terkejut karena Kevin bisa mengenalinya.
"Bagaimana kau bisa bersanding di pelaminan dengan Grace? Dimana Justin." Bisiknya.
"Nanti akan aku jelaskan." Ucap Austin yang membuat Kevin benar-benar bingung.
Pantas saja dia sedari dari mencari Austin tali tidak menyangka jika dia malah di pelaminan bersama Grace, istri dari adik kembarnya.
Dia yang belum tau apapun tentnag kejadiannya memilih untuk diam dan berpura-pura tidak tau apapun.