Kakek Ali merasa sangat gelisah karena sudah beberapa hari ini Wirda tidak datang lagi mengunjunginya, apalagi setelah memperlihatkan cicit yang lucu padanya. Kakek Ali merasa sangat jatuh cinta pada sosok Damar yang cerdas dan banyak bertanya seperti mendiang putri bungsunya. Jika Janu dari kecil adalah sosok yang sangat pendiam, berbeda dengan Damar yang periang. Damar baru pertama kali bertemu dengannya, namun Damar menujukkan rasa kasih sayangnya dan bahkan tak segan mencium pipinya. Dulu Kakek Ali sangat suka meminta cucu laki-lakinya bersikap hangat kepadanya, namun tak ada satu pun dari mereka yang hangat tapi berbeda dengan Damar cicitnya itu yang membuatnya langsung jatuh cinta, pada pandangan pertama.
Saat ini Kakek Ali sedang bersantai di ruang tengah dan ia menghela napasnya b
