Agam baru saja pergi ke kantor setelah mengantarkan sarapan untuk Zelline. Azela yang melihat bagaimana mesranya mereka menyunggingkan senyum bahagianya, dia bersyukur Zelline bertemu dengan seseorang yang tepat. Tatapan penuh cinta dan bagaimana keduanya saling melempar senyum bahagia sangat terlihat. Bahkan setelah kepergian Agam, Zelline masih senyum-senyum sendiri. “Jadi, kapan Agam akan melamarmu?” Tanya Azela to the point, membuat Zelline membelalakkan matanya dan menggelengkan kepalanya walau wajahnya tersenyum malu-malu. “Ck! Apa kau ini! Aku bahkan masih belum memulai bisnis yang kuinginkan sejak resign dua bulan lalu. Menyedihkan.” Zelline mendengus kesal, membuat Azela terkekeh pelan. Namun tatapan gadis itu berubah menjadi serius. Membuat Zelline menautkan kedua alisny