“... aku nggak yakin Mila akan tetap bermusik kalau kamu nggak ada bersamanya.” Altha ♫ ♫ ♫ Altha menolak menatap gadis di depannya, hanya mengambil tas dari Arata yang kini terbengong menatapnya seolah bertanya 'kau mengenal gadis ini?'. Menyeringai, Altha bilang, "Zia Melani, 28 tahun, anak sulung bibiku, juga dokterku dulu." "Hah?" Arata syok berat. “Secara nggak langsung kita akan menjadi saudara?” “Begitulah,” kata Zia dengan semangat. “Mobilku di sebelah sana. Maaf, hp-ku habis batre.” Altha diam saja selagi menuju mobil Zia, sementara si ramah Zia menanyai banyak hal tentang keluarga Mahiro kepada Arata. ♫ ♫ ♫ Arata mengembuskan napas yang entah sejak kapan dia tahan, kemudian duduk di sofa, di sisi lain ranjang dan perabot, tepat di depan televisi. Dia menerima