Aku seperti baru saja menaiki roller coaster. Bagaimana tidak, kabar baik dan kabar buruk terus saja datang tumpang tidih. Sebentar-sebentar khawatir, sebentar-sebentar bahagia, khawatir lagi, lalu bahagia lagi. Emosiku benar-benar dibuat naik turun tidak karuan. “Dean masih tidur, Lan?” Mama yang akhirnya tahu kalau Dean dirawat di rumah sakit, kini sudah berdiri di sebelahku. Papa masih di rumah, karena beliau belum sembuh total. “Masih, Ma. Bikin khawatir, pucat banget gitu.” Mama mengusap pundakku, lalu tersenyum menyemangati. “Hamil kembar itu resikonya besar. Ya memang ketahanan tiap Ibu hamil itu berbeda, tapi kamu sebagai suami harus siap siaga.” “Iya, Ma.” Ya, Dean dinyatakan hamil. Bahkan janinnya kembar. Tadi aku sudah membawanya ke dokter kandungan untuk diperiksa. Itu