68. Alun-alun Kidul

1627 Kata

Malam ini Mas Dilan mengajakku ke Alun-alun Kidul Yogyakarta. Seperti permintaanku waktu itu, aku ingin naik becak yang dihiasi lampu kerlap-kerlip. Suasana di sini cukup ramai, banyak sekali orang datang untuk sekedar menikmati kuliner atau duduk-duduk di lapangan. Ada yang berpasang-pasangan, ada pula yang bergerombol dengan teman-temannya. “Mau naik yang mana, De?” “Yang kecil aja, kan cuma dinaiki berdua.” Ngomong-ngomong, ukuran becak di sini ada dua macam, yakni besar dan kecil. Yang besar sepertinya bisa muat delapan sampai sepuluh orang, sedangkan yang kecil hanya muat empat sampai lima orang. Untuk hiasannya sangat bermacam-macam. Ada tulisan, bunga, wayang, dan lain sebagainya. “Pak, ini tarifnya berapa, ya?” tanya Mas Dilan begitu kami menghampiri salah satu becak yang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN