Nyatanya setelah berbicara dari hati ke hati dan mengetahui isi hati seorang dokter psikologi seperti Mas Andra. Aira tak sanggup lagi menolak ajakan lelaki itu untuk menjadi pendamping hidupnya. Mas Andra berkali-kali juga sudah menegaskan secara pribadi kepada Aira dan keluarganya. Bila ia menikahi Aira bukan hanya karena wasiat almarhumah ibu kandung Aira. Melainkan juga atas cinta dan kemauannya sendiri untuk menghalalkan Aira. Membawa gadis itu pada jalan yang SAH yang tentu saja diridhoi oleh Tuhan. Aira dengan membawa barang-barang sedikit itu berjalan menghampiri rumah Bu Asmi untuk menyerahkan kunci kamar kosnya. Ia sendiri pun sudah ditemani oleh Mas Andra untuk resign dari pekerjaannya yang baru satu bulan ini ia jalani. Dengan alasan hendak menikah dan menetap di Kota Malang t