Tak berapa lama, Dokter yang menangani Sasya keluar dari ruangan Sasya di tangani. “Bagaimana keadaan cucu saya?” tanya Kakek dengan wajah sangat panik. “Cucu Bapak baik-baik aja, dia hanya sedikit stres, sebaiknya dia tidak boleh banyak pikiran dulu itu bisa berbahaya bagi kehamilan dia,” jawab Dokter tersebut dengan tenang. “Apa? cucu saya hamil?” tanya Kakek Sulaiman dengan wajah kaget. “Iya, Bapak belum tahu? dia sudah hamil 3 minggu, dan awal-awal kehamilan sangat rentan, jadi dia harus benar-benar istirahat dan jangan banyak beban pikiran,” jawab Dokter tersebut memberi penjelasan pada kakek Haikal. Bukan tidak bahagia mendengar kabar cucunya hamil, tapi kakek sangat menyesali kenapa harus dengan Haikal, lelaki yang hanya memanfaatkan Sasya. “Oh cucuku, Kenapa nasibmu sangat ma