30

2048 Kata

Jika bukan karna kedatangan Haikal, mungkin saja Sasya sudah terenggut kesuciannya karna perbuatan bejatnya Gibran. Tapi Allah masih melindunginya, Haikal yang selama ini sangat dibencinya datang untuk menolongnya, Haikal saja yang sudah sah jadi suaminya Sasya, tidak pernah meminta Sasya untuk melayaninya, apa lagi meminta pelayanan dengan kasar. “Kamu lelaki b***t Gibran!” desis Sasya yang kembali menutup gorden jendelanya dan pergi masuk ke kamar Haikal, karna kamarnya sendiri sedang di perbaiki pintunya. Sasya mengambil foto Haikal dan menatapnya dengan lekat. Lelaki bertubuh tegap dengan rahang mengeras dan bulu tipis tampak menghiasi dagu putihnya. Sasya baru menyadari, Haikal jauh lebih segala-galanya dari Gibran, bahkan Haikal lebih baik akhlaknya dari pada Gibran, tapi matanya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN