Sasya menarik lengan Haikal dengan cepat, supaya menjauh dari Khanza, sedangkan Kakek hanya mengikuti tanpa bertanya. Khanza menatap murka pada kelakuan Sasya yang sengaja memanas-manasi dirinya, padahal karna Sasya lah Khanza makin masuk ke dalam perangkap perasaan cinta makin mendalam untuk Haikal. “Lihat saja, aku tidak pernah sudi kamu jadikan bahan mainan, setelah semua permainan selesai seperti maumu, aku kau campakkan begitu saja, bahkan mengkhianati janji yang sudah kau buat dulu!” gumam Khanza menatap Sasya benci. . . Setelah di rasa mereka sudah agak jauh dari Khanza, kakek mulai membuka pertanyaan untuk menuntaskan rasa ingin tahunya. “Itu perempuan siapanya kamu Haikal?” tanya Kakek Sulaiman, ada raut wajah tidak mengenakkan dari cara kakek Sulaiman bertanya. Sasya dengan