55

1302 Kata

Keduanya saling bertatap mata dan ing berpandangan lekat tanpa berkedip. Hany yang juga kagum dengan ketampanan Hanafi. Begitu juga dengan hanafi yang kagum akan kecantikan Hany yang alami. "Ekhem ... Berat Pak Ustad," ucap Hany pelan. "Aku suamimu. Dan aku tidak ingin kau panggil ustad," titah Hanafi tanpa mau turun dari atas tubuh mungil Hany. "Bisa turun dulu?" tanya Hany pelan. Hanafi menggelengkan kepalanya cepat. "Apa panggilan spesial kamu untuk aku?" tanya Hanafi cepat. Hany menarik napas dalam dan memejamkan kedua matanya. Ia nampak berpikir. Hanafi pun semakin mendekati wajah Hany dan memberanikan diri untuk mencium bibir gadis bar -bar itu. Cup ... Kedua mata Hanafi pun terpejam sesaat. Lalu mmebuka bersamaan dnegan Hany yang terkejut dengan perbuatan Hanafi. Hanafi mem

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN