Sudah sepekan sejak ujian berakhir dan Hany dinyatakan lulus seleksi masuk sekolah dengan nilai memuaskan. Tapi ia tidak mau berleha -leha. Ia ingin langsung mencari pengalaman. Maka, dimulailah hari pertamanya bekerja di Kafe Ijo, sebuah kafe akustik dengan interior kayu dan cat warna hijau di seluruh ruangan kafe, hangat dan wangi kopi khas yang langsung menenangkan hati siapa pun yang masuk. Yang tidak banyak orang tahu, Kafe Ijo itu milik Ridwan walau sehari -hari yang mengelola adalah adiknya, Aleandro, atau sering dipanggil Ale, yang lebih santai, penuh canda, dan punya selera musik yang aneh tapi keren. Pagi itu, Hany datang dengan motor tua milik Kakek Bram, yang suaranya lebih keras dari toa masjid tapi tetap bisa diandalkan. Ia turun dengan jaket jeans dan helm yang terlalu bes