"Sudah jangan bertingkah aneh. Mas gak mau maksa kamu untuk melqkukan hal yang gak ingin kamu lakukan," ucap Hanafi berbisik. Hanafi hanya dia memeluk tubuh Hany yang sudah setengah twlanjang di bawah selimut yang sama. Hingga keduanya benar- benar tertidir dengan pulas. Satu jam kemudian. Terdengar suara ketukan dari arah luar kamar. Hanafi membuka matanya dan turun dari tempat tidur lalu membuka pintu kamarnya. "Umi ... Ada apa?" tanya Hanafi pelan. "Ajak istrimu turun dan kita makan malam bersama di bawah. Aby dan Dul juga sudah ada di meja makan. Listrik bary menyala. Hujan juga sudah reda," titah Umi Afi pelan. "Iya Umi. Afi bangunkan Na, dulu. Dia kelelahan," ucap Afi sopan. "Jangan terlalu di forsir. Kasihan juga. Masih muda," ucap Umi menasehati sambil terkekeh. Hanafi hanya