Pemakaman

1146 Kata

Zea menepuk keningnya. Bagaimana dia bisa lupa memberi kabar calon suaminya itu. Pasti sekarang Elvan sudah ada di kantornya untuk menjemput dirinya. Tanpa sepengetahuan Pandu dan Tina, Zea menghilang. Gadis itu mencari tempat yang lebih sepi untuk dapat menerima panggilan dari Elvan. "Kamu dimana, Sayang?" suara bariton yang lembut itu langsung membuat hati Zea merasa bersalah. "Aku di Rumah Sakit," "Siapa sakit? Rumah Sakit mana? Aku ke sana sekarang." suara Elvan terdengar panik di telinga Zea. "Nanti aku jelaskan, sekarang aku ada di Rumah Sakit Harapan. Ibunya Pandu baru saja meninggal dunia." Hening. Tidak ada ucapan apapun yang keluar dari mulut Elvan, awalnya dia sudah emosi karena setibanya di kantor Zea tapi gadis itu ternyata tidak ada dan lebih mengesalkan calon istri

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN