Di ambang pintu kamarnya Elvan menatap sang istri yang sedang di percantik oleh penata rias, pria itu terpesona. Zea sengaja memanggil penata rias untuk datang ke rumah dan mempercantik dirinya, wajah Zea yang dasarnya sudah manis tambah cantik setelah penata rias itu memberi sedikit polesan. "Makasih ya," ucap Elvan sambil mengeluarkan beberapa lembar uang dari dompetnya. Penata rias itu pergi setelah merapihkan semua perlengkapan make-upnya dan menerima bayarannya. Elvan mendekati Zea dan memeluknya dari belakang, tatapan mereka bertemu melalui cermin yang ada di meja rias. "Istrinya siapa ini? Cantik sekali," puji Elvan. "Istrinya Mas Elvan," jawab Zea. Elvan mengulum senyumnya dan dia mengeluarkan sebuah kotak kecil panjang kemudian membukanya. Kedua mata Zea berbinar saat meli