BAB 3 PERMAINAN DIMULAI

1091 Kata
Mobil terhenti Audrey menyadari hanya sedari tadi dia berpura pura tidur.menahan dirinya agar tak kembali jatuh kedalam pesona seorang Leonard entah saat setelah 7 tahun berlalu Leonard semakin banyak berubah pria itu semakin terlihat matang dengan mata yang seperti almont.tubuh kekar yang sedari dulu sudah ada kini semakin terpahat sempurna dalam balutan tiga helai kain formal.Audrey merasa sebuah tangan membelai pipinya dengan lembut dan seketika tubuhnya terasa melayang.dia tak tau bahwa Leonard memperilakukanya dengan romantis.semakin muak Audrey jika berpikir berapa banyak wanita yang juga diperlakukan sama seperti dirinya.Banjingan Audrey membuka matanya saat dia merasa sudah cukup dia berpura pura.pertama kalinya Audrey melihat wajah Leonard cukup dekat parfum pria itu sedari tadi menusuk indra penciumannya memabukkan. ‘’Leonard turunkan aku!!’Audrey memberontak membuat Leonard menatap Audrey mereka sama sama saling menatap ada kabut kerinduan yang cukup jelas terukir mata Leonard tapi Audrey kembali memalingkan matanya saat Leonard menurunkan tubuhnya. ‘’akhirnya kau mengingatku baby”.Leonard tersenyum smrik ‘’yaeh....tak mungkin aku melupakan b******n sepertimu’’Audrey membalas Leonard tak kalah menyakitkan. Ucapan Audrey serasa menampar Leonard dia tau dia memang pria b******n tapi tak bisa mendengar wanita di depannya ini mengucapkan kata kata yang dia benci. ‘’kau membenci aku mengatakan seperti itu bukankah memang itu kenyataanya.dan sialnya aku terjebak pria b******n itu sekarang’’Audrey sengaja semakin membuat Leonard marah yeah ternyata berhasil Leonard menarik tangannya secara paksa Audrey tak akan tau dia dibawa kemana mungkin dia akan dibunuh.entahlah. Audrey dibawa ke suatu ruangan yanga ada diujung sayap rumah gudang.Audrey tersenyum ternyata tebakannya benar tubuhnya ditarik paksa masuk kedalam ruangan yang banyak menyimpan barang bekas yang rusak dan berdebu tentunya,Audrey hanya biasa saja karena dia pernah d tempat yang lebih buruk. ‘’ah aku sangat menyukai tempat ini terlihat cocok dengan seleraku’’Audrey menunduk memberi hormat sebagi ucapan terima kasihnya. ucapan Audrey semakin membuat Leonard mengeram. pria itu mendekat dan mengangkat dagu wajah Audrey dengan tangannya sehingga mata Audrey mau tak mau harus menatap wajah Leonard yang terlihat mengeras Leonard kilat amarah jelas tercetak di matanya mencium bibir Audrey dengan paksaan Leonard mengecap bibir yang sudah lam dia rindukan awalanya Audrey menolak tapi buat apa dia memilih membalas ciuman Leonard tak kalah panasnya dia akan menunjukkan kepada Leonard bahwa dia bukan Audrey yang lemah. Leonard semakin menurunkan ciumannya menuju leher putih milik Audrey meninggalkan kissmark di sana. ‘’ahh..ahhh’’Audrey tak memungkiri bahwa ciuman Leonard berikan selalu bisa membuat pertahanannya runtuh jika kalian pikir seorang Audrey yang membenci Leonard juga akan menolak berhubungan intim dengan pria ini tentu saja jawabannya tidak. Banyak cara yang mungkin akan membuat Leonard semakin memainkan hatinya di dalam hubungan ini,saat itulah Audrey akan membunuh Leonard.ini bukan masalah luka kecil yang Leonard lakukan ternyata banyak luka yang Leonard tinggalkan untuknya. Tangan Leonard merobek dress yang di kenakan oleh Audrey melemparnya ke sembarangan arah kedua tangan Audrey kini ditahan oleh satu tangan Leonard dan di letakan di atas kepalanya.mata Leonard semakin tertutup kabut saat melihat tubuh molek Audrey di depannya hanya mengunakan pakaian dalam berwana hitam yang sedikit berenda. Leonard semakin menghimpit tubuh Audrey pada dinding menciumi kembali bibir itu secara brutal tangan tak tinggal diam melepaskan dengan cepat kain pelindung yang menutup d**a indah lidahnya kini turun mencicipi kenikmatan kulit halus yang memabukkan menghisap kuat areola yang kini menantangnya. ‘’Ahh..’’tangan Audrey kini mencekam rambut Leonard yang masih sibuk dengan aktivitasnya.’’kau menikmatinya’’Leonard melihat wajah Audrey yang sudah memerah. Satu tangan Leonard kini sibuk mengusap b****g Audrey dan meremasnya merobek kain pelindung terakhir mengusap perlahan tempat lembut yang sudah basah jari Leonard tak tinggal diam memainkan tempat yang menjadi kenikmatan duniawi baginnya.kedua jari Leonard kini di penuhi cairan yang di keluarkan dari milik Audrey tanpa rasa malu dia mencicipinya sambil menatap mata Audrey yang kini mendesah lelah dengan apa yang Leonard lakukan. Leonard mengambil kedua tangan Audrey dan meletakan di lehernya tanpa banyak waktu Leonard mengeluarkan miliknya dari balik celana kain yang masih dia pakai.menerobos masuk dan memompa kenikmatan yang telah lama dia rindukan milik Audrey tak pernah berubah. Audrey hanya memeluk tubuh Leonard menikmati kenikmatan yang tiada tara Leonard mengangkat tubuhnya membuat miliknya semakin penuh terisi oleh Leonard.Leonard bukalah pria yang sabaran dia terus memompa milik Audrey dengan cepat bibir Leonard membekap bibir Audrey menyalurkan hasratnya sambil menggigit bibir yang manis terasa besi bercampur amis.Audrey menebak bibirnya akan membengkak keesokan harinya. Entah berapa kali Audrey mendapatkan pelepasannya yang pasti dia tak bolehkah sampai Leonard juga mendapatkan melepasnya ’’ahh Audrey!’’ Leonard semakin menambah kecepatannya dan meledak di dalam tubuh Audrey Leonard bukan tak tau dengan akibat yang ia terima atas apa yang dia lakukan tapi dia sengaja melakukannya. Leonard melepaskan dirinya dari Audrey membuat Audrey menjauh dari Leonard dia yakin tubuhnya sekarang terlihat menyedihkan dengan banyak bercak merah yang menjijikan. ‘’ternyata permainanmu tak cukup buruk juga,terbukti aku menikmatinya hanya saja kau masih terlihat kalah jauh dengan banyak pelanggan yang menyewa menjadi pelacurnya.’’ucapan Audrey membuat otak Leonard terasa panas dia merasa benci mendengar pekerjaan Audrey yang menjadi seorang pelacur.jika bukan karena Audrey Leonard tak akan sudi memakai barang yang sering menjadi giliran. "aku tak merasa jijik selama aku merasa nyaman dengan milikmu,jadi sekarang jadi penghangat ranjangku yang penurut apapun yang kau inginkan akan aku kabulkan’’Leonard menarik tangan Audrey Tapi wanita itu menepisnya dengan kuat. "bagaimana jika itu nyawamu kau akan memberikannya padaku’’kata kata serius Audrey membuat Leonard tertawa cukup keras. "tentu kau akan mendapatkannya jika kau bisa’’Leonard menantangnya dengan keangkuhan yang membuat Audrey merasa muak. "baiklah maka tunggulah kematian sebentar lagi aku yang kan menjadi orang pertama yang akan mengantar seorang Leonard terhormat menuju neraka.’’Audrey menatap Leonard dengan kilat kebencian bibirnya tersenyum dengan smirk senyuman itu membuat Leonard semakin benci dia benci Audrey tersenyum seperti lawan yang benar menginginkan kematiannya. "aku akan menjahit bibirmu membuatmu tak akan bisa lagi tersenyum besok".ucapan Leonard membaut Audrey tertawa sampai membuatnya harus memegang perutnya. "kau akan menjahitnya?? Bagaimana akau akan mencium bibirku bahkan bibirku bengkak karena kau yang beringas".Audrey mendekati Leonard dan berjinjit menyamai tubuhnya mencium bibir Leonard dengan sekilas. "keluarlah suruh pelayanmu membawakan pakaian bekas untukku mekipun aku p*****r aku tak akan pernah tidur dengan telanjang seperti ini,thanks untuk tempat berdebu dan kumuh ini ternyata seorang Leonard yang hidup bergelimpangan harta suka melakukan sexs di gudang"Leonard hanya diam dan mengepalkan tangannya dia tak lagi menjawab ucapan Audrey. Leonard berjalan keluar menuju pintu dan menarik pintu tua itu dengan kasar dan menguncinya dari luar.setelah kepergian Leonard Audrey hanya diam dengan ekspresi wajah yang sulit diartikan kebencian bahagia dan kesedihan kini bergabung menjadi hal yang sulit ditebak "Sekarang aku memainkan peran p*****r beneran,dengan tubuh yang menjijikan baju yang yang sobek sedangkan dia masih lengkap dengan pakaian"Audrey menertawakan dirinya sendiri.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN