Mobil terhenti Audrey menyadari hanya sedari tadi dia berpura pura tidur.menahan dirinya agar tak kembali jatuh kedalam pesona seorang Leonard entah saat setelah 7 tahun berlalu Leonard semakin banyak berubah pria itu semakin terlihat matang dengan mata yang seperti almont.tubuh kekar yang sedari dulu sudah ada kini semakin terpahat sempurna dalam balutan tiga helai kain formal.Audrey merasa sebuah tangan membelai pipinya dengan lembut dan seketika tubuhnya terasa melayang.dia tak tau bahwa Leonard memperilakukanya dengan romantis.semakin muak Audrey jika berpikir berapa banyak wanita yang juga diperlakukan sama seperti dirinya.Banjingan
Audrey membuka matanya saat dia merasa sudah cukup dia berpura pura.pertama kalinya Audrey melihat wajah Leonard cukup dekat farfum pria itu sedari tadi menusuk indra penciumanya memabukan.
‘’Leonard turunkan aku!!’Audrey memberontak membuat Leonard menatap Audrey mereka sama sama saling menatap ada kabut kerinduaan yang cukup jeles terukir mata Leonard tapi Audrey kembali memalingkan matanya saat Leonard menurunkan tubuhnya.
‘’akhirnya kau mengingatku baby”.Leonard tersenyum smrik
‘’yaeh....tak mungkin aku melupakan b******n sepertimu’’Audrey membalas Leonard tak kalah menyakitkan.
Ucapan Audrey serasa menampar Leonard dia tau dia memang pria b******n tapi tak bisa mendengar wanita di depanya ini mengucapkan kata kata yang dia benci.
‘’kau membenci aku mengatakan seperti itu bukankah memang itu kenyataanya.dan sialnya aku terjebak pria b******n itu sekarang’’Audrey senggaja semakin membuat Leonard marah yeah ternyata berhasil Leonard menarik tanganya secara paksa Audrey tak akan tau dia dibawa kemana mungkin dia akan dibunuh.entahlah.
Audrey dibawa kesuatu ruangan yanga ada diujung sayap rumah gudang.Audrey tersenyum ternyata tebakanya benar tubuhnya ditarik paksa masuk kedalam ruangan yang banyak menyipan barang bekas yang rusak dan berdebu tentunya,Audrey hanya biasa saja karena dia prnah d tempat yang lebih buruk.
‘’ah aku sangat menyukai tempat ini terlihat cocok dengan seleraku’’Audrey menuduk memberi hormat sebagi ucapan terima kasihnya. ucapan Audrey semakin membuat Leonard mengeram.
pria itu mendekat dan mengangkat dagu wajah Audrey dengan tanganya sehingga mata Audrey mau tak mau harus menatap wajah Leonard yang terlihat mengeras Leonard kilat amarah jelas tercetak di matanya mencium bibir Audrey dengan paksaan Leonard mengecap bibir yang sudah lam dia rindukan awalanya Audrey menolak tapi buat apa dia memilih membalas ciuman Leonard tak kalah panasnya dia akan menujukan kepada Leonard bahwa dia bukan Audrey yang lemah.
Leonard semakin menurunkan ciumannya menuju leher putih milik Audrey meninggalkan kissmark disana.
‘’ahh..ahhh’’Audrey tak mempungkiri bahwa ciuman Leonard berikan selalu bisa membuat pertahananya runtuh jika kalian pikir seorang Audrey yang membenci Leonard juga akan menolak berhubungan intim dengan pria ini tentu saja jawabanya tidak.
Banyak cara yang mungkin akan membuat Leonard semakin memainkan hatinya di dalam hubungan ini,saat itulah Audrey akan membunuh Leonard.ini bukan masalah luka kecil yang Leonard lakukan ternyata banyak luka yang Leonard tinggalkan untuknya.
Tangan Leonard merobek dress yang di kenakan oleh Audrey melemparnya kesembarangan arah kedua tangan Audrey kini ditahan oleh satu tangan Leonard dan di letakan di atas kepalanya.mata Leonard semakin tertutup kabut saat melihat tubuh molek Audrey di depanya hanya mengunakan pakain dalam berwana hitam yang sedikit berenda.
Leonard semakin menghimpit tubuh Audrey pada dinding memenciuman kembali bibir itu secara berutal tangan tak tinggal diam melepaskan dengan cepat kain pelindung yang menutup d**a indah lindahnya kini turun mencicipi kenimakmatan kulit halus yang memabukan menghisap kuat areola yang kini menatangnya.
‘’Ahh..’’tangan Audrey kini mencekram rambut Leonard yang masih sibk dengan aktivitasnya.’’kau menikmatinya’’Leonard melihat wajah Audrey yang sudah memerah.
Satu tangan Leonard kini sibuk mengusap b****g Audrey dan meremasnya merobek kain pelindung terakhir mengusap perlahan tempat lembut yang sudah basah jari Leonard tak tinggal diam memainkan tempat yang menjadi kenikmatan duniawi baginnya.kedua jari Leonard kini di penuhi cairan yang di keluarkan dari milik Audrey tanpa rasa malu dia mencicipinya sambil menatap mata Audrey yang kini mendesah lelah dengan apa yang Leonard lakukan.
Leonard mengambil kedua tangan Audrey dan meletakan di lehernya tanpa banyak waktu Leonard mengeluarakan miliknya dari balik celana kain yang masih dia pakai.menerobos masuk dan memompa kenimatan yang telah lama dia rindukan milik Audrey tak pernah berubah.
Audrey hanya memeluk tubuh Leonard menikamti kenikmatan yang tiada tara leonar menggangkat tubuhnya membuat miliknya semakin penuh terisi oleh Leonard.Leonard bukalah pria yang sabaran dia terus memompa milik Audrey dengan cepat bibir Leonard membekap bibir Audrey meyalurkan hasratnya sambil menggigit bibir yang manis terasa besi bercampur amis.Audrey menebak bibirnya akan membengkak keesokan harinya.
Entah berapa kali Audrey mendapatkan pelepasanya yang pasti dia tak bolehkalah sampai Leonard juga mendapatkan pelepasnya
’’ahh Audreyyy’’ Leonard semakin menambah kecepataanya dan meledak di dalam tubuh Audrey Leonard bukan tak tau dengan akibat yang ia terima atas apa yang dia lakukan tapi dia sengaja melakukannya.
Leonard melepaskan dirinya dari Audrey membuat Audrey menjauh dari Leonard dia yakin tubuhnya sekarang terlihat menyedihkan dengan banyak bercak merah yang menjijikan.
‘’ternyata permainamu tak cukup buruk juga,terbukti aku menikmatinya hanya saja kau masih terlihat kalah jauh dengan banyak pelanggan yang menyewaku menjadi pelacurnya’’ucapan Audrey membuat otak Leonard terasa panas dia merasa benci mendengar pekerjaan Audrey yang menjadi seorang pelacur.jika bukan karena Audrey Leonard tak akan sudih memakai barang yang sering menjadi giliran.
"aku tak merasa jijik selama aku merasa nyaman dengan milikmu,jadi sekarang jadi penghangat ranjangku yang penurut apapun yang kau inginkan akan aku kabulkan’’Leonard menarik tangan Audrey Tapi wanita itu menepisnya dengan kuat.
"bagaimana jika itu nyawamu kau akan memberikanya padaku’’kata kata serius Audrey membuat Leonard tertawa cukup keras.
"tentu kau akan mendapatkanya jika kau bisa’’Leonard menatangnya dengan keangkuhan yang membuat Audrey merasa muak.
"baiklah maka tunggulah kematianmu sebentar lagi aku yang kan menjadi orang pertama yang akan mengantar seorang Leonard terhormat menuju neraka.’’Audrey menatap Leonard dengan kilat kebencian bibirnya tersenyum dengan smirk senyuman itu mebuat Leonard samakin benci dia benci Audrey tersenyum seperti lawan yang benar menginkan kematianya.
"aku akan menjait bibirmu membuatmu tak akan bisa lagi tersenyum besok".ucapan Leonard membaut Audrey tertawa sampai membautnya harus memegang perutnya.
"kau akan menjaitnya?? Bagaimana akau akan mencium bibirku bahkan bibirku bengkak karena kau yang beringas".Audrey mendekati Leonard dan menjijit menyamai tubuhnya mencium bibir Leonard dengan sekilas.
"keluarlah suruh pelayanmu mebawakan pakain bekas untukku mekipun aku p*****r aku tak akn pernah tidur dengan telajang seperti ini,thanks untuk tempat bedebuh dan kumuh ini ternyata seorang Leonard yang hidup bergelimangan harta suka melakuan sexs di gudang"Leonard hanya diam dan mengepalkan tanganya dia tak lagi menjawab ucapan Audrey.
Leonard berjalan keluar menuju pintu dan menarik pintu tua itu dengan kasar dang mengkuncinya dari luar.setelah kepergian Leonard Audrey hanya diam dengan expresi wajah yang sulit diartikan kebencian bahagia dan kesedihan kini bergabung menjadi hal yang sulit ditebak
"Sekarang aku memainkan peran p*****r benaran,dengan tubuh yang menjijikan baju yang yang sobek sedangkan dia masih lengkap dengan pakaian"Audrey menertawankan dirinya sendiri.
.
.
.
.
.
.
.
.okey gimana nih jangan panas dingin jomblo yang ada suami langsung aja malam ini.hehe bercanda jangan lupa vont dan koment