Bab 42. Serangan Balik Davka

1159 Kata

Aditya salah, Bela bukan tidak pernah mendatangi persidangan kasus kriminal, justru Bela pernah menjadi tersangkanya langsung.Tapi tentu saja, tak mungkin Bela akan menceritakan ini pada siapapun. Meski begitu, saat memasuki ruang sidang yang hari ini terlihat cukup ramai, Bela tetap merasa gelisah. Aditya duduk di barisan depan sebagai kuasa hukum Tristan, menoleh ke belakang dan mengangguk sopan pada Bela. Sementara di seberang meja Aditya, sudah terdapat tiga orang pengacara yang mewakili penuntut. Bela menarik nafas dalam. “Semoga semuanya berjalan lancar,” gumamnya. Tepat setelah kalimat itu lolos dari bibirnya, ponsel Bela bergetar. Sebuah pesan masuk dari Hesti. [Mama: Kamu datang ke persidangan Tristan?] Bela menjawab dengan cepat, sebelum persidangan dimulai. [Bela: Iya, M

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN