“Hahaha …!” Prabu tertawa terbahak-bahak. Wajahnya yang tadi terlipat kini tampak cerah dan sumringah. Ia menepuk pundak Tristan bangga. “Bagus, bagus!” Tristan akhirnya menoleh, baru menyadari bahwa ada ayah mertuanya di sana. “Eh, Ayah? Udah dari tadi di sini?” sapanya basa-basi. “Baru aja. Dan sepertinya Ayah datang di waktu yang tepat.” Prabu tersenyum lebar, tiba-tiba merangkul pundak Tristan dan mengajaknya duduk di sofa. Mereka terlihat mengobrol akrab dan Bela tahu pasti apa yang mereka obrolkan. Prabu hanya akan bersikap baik pada orang yang menguntungkan dirinya secara finansial. Dan saat ini, Tristan yang mendapatkan kembali posisinya sebagai CEO adalah kriteria yang sangat tepat. Tak lama kemudian, Prabu dan Tristan tampak selesai mengobrol. Mereka berdiri, tampak tertawa