Bela dan Tristan berdiri berdampingan di depan sink. Bela mencuci piring, sedangkan Tristan mengeringkan dan menata piring di rak sementara.
Suara piring beradu dan air mengalir dari kran terdengar makin keras di ruangan yang hening dan malam yang kian pekat. Tristan melirik Bela yang terlihat santai mencuci piring, lantas ide dari Ethan kembali berkelebat di benak Tristan.
“Kenapa?” tanya Bela tiba-tiba.
“Eh? Apa yang kenapa?” balas Tristan bingung. Tak mungkin kan ia baru saja menyuarakan isi kepalanya tanpa disadari?
Bela menoleh, tersenyum. Piring terakhir diberikan pada Tristan. “Dari tadi ngeliatin aku, ada apa? Ada yang mau dibicarain? Mukanya serius banget.”
“Hah?” Tristan ternganga, takjub karena seolah Bela bisa membaca isi pikirannya tanpa harus memperhatikannya dengan seka
