Bela menggebrak meja di hadapan Tristan, mengembalikan kartu akses apartemen dan kunci mobil hadiah dari Tristan. “Kalau semua yang kamu lakukan ini cuma tipu muslihat supaya aku mau ngasih anakku ke kamu, kamu salah!” ucap Bela tegas. Tristan yang tadinya datang dengan wajah sumringah, kini berubah panik. “Bel, ada apa ini? Kalau ada masalah, kita bisa bicara.” Padahal Tristan yakin hubungannya dengan Bela sudah mulai membaik beberapa hari terakhir. Tapi kenapa sekarang jadi begini lagi? “Ini kita lagi bicara,” sahut Bela ketus. “Aku tahu rencanamu, Tristan. Pertama, kamu gagal mengancamku, karena itu kamu memilih buat deketin aku secara emosional. Bawa-bawa soal masa lalu kita yang belum usai, mulai ngasih-ngasih hadiah supaya aku bergantung sama kamu, lalu kamu jatuhin keluargaku da