Fero menuruni tangga dengan wajah sumringah yang disembunyikannya, ia benar-benar tidak ingin menunjukan itu semua. Dasar Fero! Tangan Mia begitu lihai menata meja makan. Ia melirik ke arah sang suami yang ternyata sudah berada diambang pintu masuk dapur. Ada rasa gugup saat Fero berjalan ke arahnya. Suaminya itu menatap dirinya dengan makanan secara bergantian. Mia kembali lagi ke kitchen set dan mengambil makanan terakhir yang dirinya masak. Saat memindahkan ke meja makan, ia sudah mendapati Fero yang begitu anteng duduk di sana, dengan tangan yang disangga pada dagu. Rasanya seperti begitu sulit sekali bagi Mia hanya untuk menelan salivanya. “Mas, apa ada hal lain yang diinginkan?” tanya Mia dengan begitu hati-hati. Fero yang ditanyakan pun hanya menggelengkan kepala saja dengan mel

