Semenjak pertemuan terakhir kami di apartemen, sampai saat ini Panji tak pernah menghubungiku lagi. Entah, dia sedang sibuk apa, yang jelas di kampus pun aku tak pernah melihatnya. Sialnya, Devita juga ikut-ikutan menghilang. Bukankah kemungkinan besar mereka sedang bersama? Kurang ajar sekali, bukan? Namun, di samping hal itu, aku mendapat kabar gembira dari Gracia. Gracia bilang, dia akan segera pulang ke Indonesia. Aku juga tak mengerti kenapa mendadak sekali dan tak menghubungiku dari jauh-jauh hari. Saat aku bertanya apakah Ibu Dian dan Ayah ikut pulang atau tidak, dia malah tak menjawab. Gracia bahkan seperti sedang sibuk. Biarlah, nanti juga aku tahu sendiri karena tadi pagi Gracia menelepon agar aku ke rumahnya. Oh ralat, maksudnya rumah yang Panji tempati. Rumah besar saat aku m