Kaila berdiri di seberang rumah Brian dan Keisha, matanya menatap tajam ke arah pasangan itu yang duduk di teras rumah sambil bercanda. Brian membelai perut besar Keisha, berbicara lembut seolah dunia hanya milik mereka berdua. Keisha tersenyum manja, menyandarkan kepalanya di bahu Brian, terlihat begitu bahagia. Hati Kaila terasa dipelintir. Selama bertahun-tahun, ia telah berusaha menjadi istri yang baik, mendukung suaminya, mencintainya dengan sepenuh hati. Dan sekarang, setelah perceraiannya resmi, Brian hidup bahagia dengan wanita lain. Lebih menyakitkan lagi, wanita itu adalah adiknya sendiri. Ia mengepalkan tangannya. Tidak ada lagi air mata. Tidak ada lagi kesedihan. Jika ia kehilangan segalanya, maka Keisha juga harus merasakan hal yang sama. Kaila tahu ia tidak bisa bertind