62. Aku Tidak Salah

1549 Kata

Kaila menekan bel rumah orang tuanya dengan tangan gemetar. Napasnya tersengal, dadanya naik turun tak beraturan. Setelah beberapa detik, pintu kayu besar itu terbuka, menampilkan sosok wanita paruh baya dengan rambut sebahu yang mulai beruban. Clara. Ibunya. “Kaila?” suara Clara terdengar penuh kekhawatiran saat melihat keadaan putrinya. Wajah Kaila pucat, matanya sembab, dan tubuhnya tampak begitu lelah. Tanpa berkata apa-apa, Kaila langsung memeluk ibunya dengan erat. Tubuhnya bergetar hebat, dan tak butuh waktu lama sebelum isak tangisnya pecah. Clara terkejut. Ia memeluk Kaila dengan erat, mengelus rambut putrinya dengan penuh kasih sayang. “Ada apa, Nak? Apa yang terjadi?” tanya Clara dengan suara lembut. Di belakang mereka, seorang pria bertubuh tegap dengan wa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN