Untuk pertama kalinya Leta menginjakkan kakinya di kantor Bara, Leta mendapatkan sambutan yang sangat baik. Beberapa staf kantor yang dahulu perwakilan hadir di pesta pernikahannya tentu mengenali wajahnya. Mereka dengan senang hati mengantarkan Leta yang membawa bekal makan siang Bara itu ke ruangan pribadi Bara. Sampai Leta bertemu dengan meja sekretaris Bara yang ia ketahui bernama David. Raut wajah David mengindikasikan bahwa saat ini dirinya tengah terkejut dengan kehadiran Leta—Nyonya Bara Surya Sandjaya. “Selamat siang, Pak David.” Leta menyapa pria di hadapannya dengan ramah, seusai salah satu staf yang mengantarkannya kemari tadi melenggang pergi. “S—selamat siang, Nyonya.” Mendengar sapaan asing di telinganya, Leta menahan gelak tawanya. Ia merasa lucu saja. Nyonya? Hmm, r