Bara memang pulang dari kediaman Baskara, tapi hatinya serasa masih berada di sana. Bagaimana tidak? Separuh hatinya 'kan sosok istrinya--Leta. Terlebih, Leta tengah mengandung calon buah hatinya. Anak pertama yang dinanti-nantikan kehadirannya. Tetapi tak apa, Bara biarkan Leta menepi sejenak. Seperti kata Leta, wanita itu memerlukan ruang dan waktu untuk menyembuhkan yang tengah terluka. Bara pernah mendengar suatu penuturan entah darimana, yang di sana menjelaskan bahwasannya seorang ibu hamil tidak boleh terlalu banyak pikiran, tidak boleh stres. Karena dikhawatirkan akan berimbas pada janin yang tengah dikandungnya. Demi menghindarkan Leta dari situasi yang semakin tidak kondusif, akhirnya Bara rela menekan egonya lebih dalam. Supaya Leta dan calon buah hatinya baik-baik saja. Bara