Hana pikir setelah pembicaraannya dengan Altarik terakhir kali dan setelah apa yang terjadi padanya, Altarik akan berubah. Tapi ternyata tidak, Altarik masih bersikap biasa saja. Altarik masih saja sibuk dengan Bunga, mengurus wanita itu dan nggak pulang sama sekali. Bahkan tidak ada perkataan apa-apa yang Altarik sampaikan pada Hana. Hana hanya bisa mengelus dadanya, ia hanya bisa menerima semuanya. Tak ada lagi yang bisa dia lakukan selain berlapang d**a. Hana masih saja tinggal di rumah orangtuanya, tak ada sedikitpun niat Hana untuk pulang kerumahnya dan Altarik. Handphone Hana berdering dan panggilan tersebut dari anaknya Ivana. “Hallo Mama, apa kabar?” Tanya Ivana setelah sambungan tersebut tersambung. “Kabar Mama baik, Ivana apa kabar?” “Ivana juga baik. Mama dimana? Ivana kange