Biarlah Berlalu

2199 Kata

Biarlah Berlalu Nabira mengerjap. Diliriknya jam dinding yang sudah menunjuk pukul setengah empat pagi. Ia melirik tangan. Athar yang memeluk perutnya. Nabira mengangkat tangan itu pelan-pelan dan diletakkan di atas kasur. Ia mengamati raut wajah Athar yang terlihat tenang saat tertidur. Ia masih bertelanjang d**a dan sepertinya kelelahan. Nabira ingin membangunkannya untuk bersiap mandi sebelum sholat Subuh, tapi ia ragu. Ia yakinkan sekali lagi untuk membangunkannya. Bagaimanapun dia sudah menjadi suaminya dan Nabira berharap suaminya menyadari akan kewajibannya sebagai seorang Muslim. Nabira menepuk pipi Athar pelan. “Athar bangun...” Athar bergeming. “Athar ayo bangun.” Nabira menepuk pipi suaminya lebih keras lagi. Athar mengerjap dan membuka matanya perlahan. “Ya, Nab... seka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN