“Papa ….” Shava berlari menyusul Raga yang telah menunggu. Seperti yang Raga katakan tadi pagi bahwa ia akan menjemput Shava dan sekalian pergi ke rumah sakit. Ia berdiri di samping mobil, berdiri tegak dengan kedua tangan masuk saku celana. Dan saat Shava telah berdiri di hadapannya, senyum tipisnya pun tersungging di bibir. Sementara Rani yang sebelumnya berjalan tenang di belakang Shava hanya bisa mengukirkan senyum tipis melihat interaksi keduanya. “Bagaimana hari ini?” tanya Raga dengan mengusap pucuk kepala Shava. “Hari ini Shava belajar warna. Tadi Shava mewarnai mobil dan pohon,” papar Shava antusias menceritakan pelajaran yang ia terima hari ini. Raga hanya tersenyum tipis kemudian mengarah pandangannya pada Rani yang mana seketika pandangannya berubah menjadi dingin. Semen