A Question

1908 Kata
Tidak ada yang bisa meragukan ingatan Mo Qing Shan. Bahkan tuan Mo pun sangat mengakui kecerdasan dari putranya, hanya saja di masa lalu, Mo Qing Shan terlalu malas untuk menggunakan bakatnya itu. Ya, setidaknya ada dua hal yang menjadi fakta tak terbantahkan jika itu menyangkut tuan muda Mo Qing Shan. Fakta pertama adalah ketampanannya dan fakta yang terakhir adalah kecerdasannya. Ah, tapi jangan lupakan dengan hal ketiga, itu adalah latar belakangnya sebagai seorang bangsawan. Mo Qing Shan membuka gulungan yang ditemukannya itu dan mulai membaca isinya. Dan apa yang tertulis di dalam gulungan itu sama seperti yang dia baca beberapa tahun yang lalu. Mo Qing Shan kini menggulung kembali gulungan itu dan mulai beralih ke gulungan yang lain. “Apa ini?” Mo Qing Shan membuka sebuah kertas tua yang masih terjaga kerapihannya. Ekspresi wajah Mo Qing Shan yang semula santai lambat laun berubah menjadi tegang. Lembaran itu memiliki tulisan yang sangat panjang di atasnya. Semakin ke bawah sorot mata Mo Qing Shan membaca lembaran itu, ekspresinya semakin serius. Tapi apa yang dibacanya? Lembaran pertama telah selesai dibaca, namun Mo Qing Shan masih merasa bahwa sesuatunya belum jelas, jadi dia mengambil lembaran yang lain. Barulah setelah dia membaca lembaran kedua, tangannya menjadi gemetaran. Mo Qing Shan bahkan nyaris meremas kertas yang kini dipegangnya itu menjadi bola kertas. “Bagaimana…bagaimana mungkin? Ini…,” Ekspresi wajah Mo Qing Shan benar-benar menunjukkan keterlejutan yang luar biasa. Pemuda itu tampak tidak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya. “Tuan muda! Tuan muda! Apakah tuan muda berada di dalam?” Teriakan Xu Jia terdengar dari luar ruangan. Mo Qing Shan yang masih belum pulih dari terkejutnya segera merapikan kembali dokumen dan lembaran yang telah dilihatnya itu. Sesaat kemudian dia telah berada di ruang kerja ayahnya. “Xu Jia? Apakah itu kau? Masuklah.” Mo Qing Shan menguap dengan ekspresi malas di wajahnya. Xu Jia melihat Mo Qing Shan tengah meregangkan tubuhnya saat dia masuk. Melihat tuan mudanya sedang bermalas-malasan, Xu Jia samasekali tidak terkejut. Ya, adalah hal yang wajar untuk melihat Mo Qing Shan tinggal bermalas-malasan atau berada di rumah b****l. “Ada apa?” Tanya pemuda tampan itu sembari menguap. “Ada surat dari istana,” ucap Xu Jia sembari menyerahkan sebuah amplop kertas berwarna coklat pada Mo Qing Shan. Mo Qing Shan mengambil amplop surat itu sebelum akhirnya membacanya. Ekspresi Mo Qing Shan tampak acuh tak acuh. Nampaknya isi surat itu bukanlah sesuatu yang bisa membuat Mo Qing Shan terkejut. “Ada apa tuan muda? Apakah ada sesuatu yang terjadi tuan muda?” Melihat ekspresi tak menentu dari tuannya, Xu Jia akhirnya bertanya. Mo Qing Shan melipat surat itu sebelum akhirnya berjalan keluar. Dia menjawab, “tidak ada hal yang spesial, hanya surat panggilan. Aku akan mulai bekerja di istana besok.” Xu Jia mengikuti Mo Qing Shan dari belakang dan bertanya. “Apakah itu dipercepat tuan muda?” Mo Qing Shan mengangguk ringan seraya berkata, “itu benar. Sepertinya Chen Wang sudah tidak sabar ingin melihatku!” Chen Wang? Ya, secara tidak langsung, pangeran kekaisaran tertinggi itu adalah atas Mo Qing Shan. Chen Wang memiliki otoritas atas militer dan itu berhubungan dengan departemen pertahanan. Selain itu, jabatan Mo Qing Shan sendiri belum ditetapkan, jadi wajar jika Mo Qing Shan sedikit khawatir akan hal ini. “Bela diri tuan muda sangatlah bagus, jadi tidak heran jika tuan muda berada di departemen pertahanan.” Kata Xu Jia. Mo Qing Shan menepuk pundak Xu Jia dan berkata, “departmen pertahanan tidak hanya seputar militer atau bertempur saja. Ada banyak hal memusingkan lainnya di dalamnya Xu Jia.” “Maafkan ketidaktahuan saya tuan muda,” Xu Jia menundukkan kepalanya karena malu. Mo Qing Shan tidak tahu apakah dia harus tertawa atau menangis. Dia menggelengkan kepalanya dengan putus asa dan berkata, “kau terlalu tegang. Tidak bisakah kau bersikap santai padaku? Dan juga, apa yang perlu dimaafkan! Bersikaplah seperti Mo Nian Zhen, jangan terlalu kaku!” Mo Qing Shan dengan serius bertanya. “Ah iya, dimana ZhenZhen? Kenapa aku belum melihatnya seharian ini?” Xu Jia tampak ragu-ragu saat dia berkata, “itu….” Setelah mendengar ucapan dari Xu Jia, Mo Qing Shan segera berlari menuju ke tempat dimana adi sepupunya, Mo Nian Zhen, berada. Itu adalah sebuah paviliun yang sering dikunjungi oleh Mo Qing Shan, dimana lagi jika bukan paviliun Mo Qi Yue? “ShanShan, kau di sini?” Mo Qi Yue tersenyum lembut saat dia melihat Mo Qing Shan. Mo Qing Shan menatap pada Mo Qi Yue dan Mo Nian Zhen secara bergantian. Dia kemudian berkata, “aku dengar Jiejie menjahitkan baju untuknya? Apakah itu benar?!” Ucapan Mo Qing Shan ini disertai dengan tangannya yang menunjuk ke hidung Mo Nian Zhen. Tingkah Mo Qing Shan yang sedikit kekanak-kanakan ini hampir meluluh lantahkan rasa hormat Mo Nian Zhen padanya. Mo Nian Zhen, “….” “ZhenZhen baru saja membeli kain dan dia ingin menjahit beberapa pakaian, jadi dia bertanya padaku tentang model yang bagus dan cocok untuknya. Dia juga akan membuat sepatu.” Mo Qi Yue mengambil sebuah buku lalu menunjukkannya kepada Mo Qing Shan, dia kemudian berkata, “bagaimana denganmu? Apakah ada model sepatu yang kau suka?” Mo Qing Shan mencibir Mo Nian Zhen, “kenapa kau malah datang pada Jiejieku?! Kau bisa pergi ke penjahit!” Mo Nian Zhen yang sangat menghormati Mo Qing Shan hanya bisa menghela napas setelah dia mendengar ucapan kakak sepupunya itu. Dia kemudian berkata, “Qi Yue Jiejie memiliki selera berbusana yang bagus, jadi apa salahnya aku bertanya padanya.” “Sejak kapan bocah manja ini pintar bicara?! Sialan!” Pikir Mo Qing Shan. Setelah mendapatkan tatapan sinis dari kakak sepupunya, Mo Nian Zhen akhirnya pergi dari paviliun Mo Qi Yue. Di dalam ruangan pribadi Mo Qi Yue kini hanya ada Mo Qing Shan dan Mo Qi Yue. “ShanShan, pilihlah model yang kau suka, Jiejie akan membuatkan sepatu untuk kau pakai nanti.” Ujar Mo Qi Yue sembari membuka halaman demi halaman buku gambar. Mo Qing Shan, “….” Mo Qing Shan tidak menjawab. Pikirannya telah terfokus pada sesuatu yang lain. Pada sesuatu yang telah mengganggunya semenjak dia masuk ke dalam ruang bawah tanah milik ayahnya. Sebenarnya apa yang telah ditemukan Mo Qimg Shan. “Aku akan membantumu Liu Ru Shi. Aku akan mengembalikan jati dirimu. Aku akan memulihkan kembali nama baik keluargamu. Aku berjanji, aku akan membalaskan dendammu dan membuatmu bahagia. Di masa depan, kau tidak akan pernah lagi ku biarkan menderita.” Pikir Mo Qing Shan. Tidak mendapatkan respon dari Mo Qing Shan, Mo Qi Yue menepuk pundak pemuda itu dengan lembut. “ShanShan, apakah kau baik-baik saja?” Mo Qing Shan akhirnya kembali ke dirinya sendiri begitu tepukan lembut itu menyentuhnya. Namun alih-alih menjawab ucapan Mo Qi Yue dengan jawaban yang sesuai, Mo Qing Shan malah menjawabnya dengan pertanyaan lain. “Jie, andaikan saja kau dan aku tidak dilahirkan sebagai saudara kandung melainkan dua orang yang tidak terikat hubungan darah, mau kah kau menikah dengan pria sepertiku?” Mo Qing Shan bertanya sembari menatap jauh ke dalam mata hitam Mo Qi Yue. Mo Qi Yue sedikit tersentak, namun dia tidak bisa menghindari tatapan Mo Qing Shan. Dia sendiri tidak menyangka bahwa Mo Qing Shan akan bertanya hal demikian padanya. “Hmm, kenapa kau bertanya hal itu padaku?” Tanya Mo Qi Yue. Mo Qing Shan tampak serius. “Jawab saja, aku hanya bertanya.” “Ehm itu…,” Mo Qi Yue mengangkat kepalanya dan berkata dengan serius, “tentu saja. Jika itu aku, maka aku akan sangat, sangat, sangat bersedia menikah dengan tuan muda Mo.” “Kau baik, kau cerdas, dan kau tampan, Mo Qing Shan tidak kekurangan satu hal pun. Terlebih lagi jika kau memperlakukanku seperti ini.” Mo Qi Yue menangkupkan kedua telapak tangannya ke pipi Mo Qing Shan dan berkata, “aku telah membuat banyak gadis iri karena kau memperlakukanku dengan sangat baik. Jika aku bukan Mo Qi Yue dan kau memperlakukanku dengan baik seperti saat ini, maka aku pasti sudah akan sangat jatuh cinta padamu.” Mo Qing Shan tidak bisa menahan senyumnya. Dia mengangkat telapak tangannya untuk menutupi punggung tangan Mo Qi Yue yang masih berada di pipinya. Dia kemudian berkata, “lalu menikahlah denganku.” Mo Qi Yue tertawa dan segera memukul Mo Qing Shan, “dasar gila. Kau adalah adikku, bagaimana mungkin kita bisa menikah. Ya ampun. Lupakan soal lelucon ini, sekarang pilihlah motif yang kau suka agar Jiejie ini bisa segera menjahitkan sepatu untuk kau pakai.” “Aku menyukai yang ini,” ucap Mo Qing Shan sembari menempelkan jari telunjuknya ke ujung hidung Mo Qi Yue yang mancung. Mo Qi Yue tidak tahu apakah dia harus tertawa atau menangis. Jadi dia hanya bisa terkekeh. “Bagaimana jika aku bukanlah adikmu? Masihkah jawabanmu seperti itu?” Ujar Mo Qing Shan dari dalam lubuk hatinya. Mo Qing Shan kembali ke kamarnya setelah dia mengatakan bahwa dia ingin Mo Qi Yue yang memilih motif untuk sepatunya. Kini senyuman di wajah tampan tuan muda Mo telah luntur karena sejumlah pemikiran berat telah hinggap di otaknya. Mo Qi Yue baginya memang obat atau lebih tepatnya penghilang segala keresahan. Beban Mo Qing Shan langsung sirna ketika dia melihat senyum gadis itu. Namun jika dia sudah tidak melihat senyuman Mo Qi Yue, maka beban yang ada di pundaknya akan kembali. Mo Qing Shan melangkah masuk ke dalam kamarnya. Dia menutup pintu tanpa membiarkan siapa pun masuk, termasuk Xu Jia yang telah disuruhnya untuk beristirahat. Dengan helaan napas yang berat, Mo Qing Shan duduk di sebuah kursi sembari berpikir. “Kaisar Chen, dia adalah penyebab utama Liu Ru Shi kehilangan keluarganya.” Gumam Mo Qing Shan. Apa yang dibicarakan oleh Kaisar Chen dengan putra mahkota Chen, Chen Ren Jun, tentu saja berhubungan erat dengan fakta yang baru saja ditemukan oleh Mo Qing Shan. Fakta apa? Itu adalah fakta tentang keterlibatan Kaisar Chen dalam musnahnya keluarga Liu, keluarga kandung Mo Qi Yue. Di dalam lembaran yang ditemukan oleh Mo Qing Shan itu, tertulis jelas bahwa ayah kandung Mo Qi Yue, Liu Qingge, dan semua anggota keluarga Liu dituduh terlibat dalam pengkhianatan sehingga mereka semua harus dihukum mati! “Ayahku, keluargaku, kami semua telah berhutang pada keluargamu. Jika tidak, kami mungkin tidak akan pernah bisa hidup sampai sekarang,” kata Mo Qing Shan dengan suara yang sangat rendah. [Flashback] Liu Qingge dan Mo Jianyu adalah sahabat yang sama-sama berprofesi sebagai pejabat tinggi istana. Mereka memiliki kedekatan dengan salah satu pangeran kekaisaran bernama Chen Wei. Ketiganya berteman dan memiliki hubungan yang dekat. Namun pertemanan ketiganya itu harus hancur karena Chen Wei memilih untuk mengkhianati kedua temannya, Mo Jianyu dan Liu Qingge. Chen Wei sangat terobesesi dengan kekuasaan, dan sebagai putra yang lahir lebih lambat dari putra pertama, dia tentu saja tidak akan pernah mendapatkan tahta. Dan benar saja, saudara tertuanya, Chen Yu, menduduki tahta setelah ayah mereka, sang Kaisar terdahulu, meninggal dunia. Namun kekuasaan Kaisar Chen Yu tidak bertahan lama. Dia harus meregang nyawa dan mati dengan tragis. Parahnya, dia mati di tangan adiknya sendiri, Chen Wei. Lebih kejamnya lagi, Chen Yu harus mati sebagai seorang Kaisar tirani. Itulah fakta yang sampai saat ini menjadi sejarah. Namun apa yang tertulis dalam buku sejarah tidak semuanya benar. Ya, apa yang diketahui oleh rakyat saat ini adalah sebuah kebohongan. Nyatanya, Kaisar Chen Yu samasekali bukanlah seorang Kaisar Tirani. Dia hanyalah Kaisar menyedihkan yang harus meregang nyawa di tangan adik kandungnya sendiri. Dan otak dibalik semua kisah tragisnya itu tidak lain adalah Chen Wei. Lalu apa hubungannya dengan klan Liu yang musnah?
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN