Traitor

1597 Kata
Rusaknya hubungan pertemanan adalah sesuatu yang amat sangat disayangkan, ya, itulah yang pernah dialami oleh Liu Qingge dan Mo Jianyu. Keduanya tidak ingin ambisi yang merasuki kawan mereka, pangeran kekaisaran Chen Yu, membutakan mata hati pria itu. Chen Wei telah menyusun rencana dan mengumpulkan pengikutnya agar dia bisa mulai menurunkan kaisar Chen Yu dari tahtanya. Cara yang dipilih oleh Kaisar Chen untuk menurunkan suadaranya dari tahta di masa lalu itu terbilang kejam. Dia telah memikirkan sebuah rencana licik yaitu memfitnah Kaisar Chen Yu terlibat dalam kejahatan besar yang tidak bisa membuatnya menjadi Kaisar. Rencana busuk Chen Wei akhirnya diketahui oleh Liu Qingge dan Mo Jianyu. Dan karena mereka berdua sudah tidak lagi bisa membuat kawan mereka kembali ke jalan yang benar, mereka berniat untuk memberitahu rencana busuk pangeran Chen Wei pada mendiang Kaisar Chen Yu yang dulunya masih berkuasa. Namun sayang, sebelum hal itu terjadi, pangeran Chen Wei telah terlebih dahulu mengetahui rencana itu dan dia segera mengambil tindakan. Pangeran kekaisaran Chen Wei membunuh dua burung dengan satu batu. Dia melancarkan rencana yang sama untuk kedua temannya, Liu Qingge dan Mo Jianyu. Dalam rencana itu, Chen Wei berniat menjatuhkan Kaisar Chen Yu bersamaan dengan Liu Qingge dan Mo Jianyu. Liu Qingge dan Mo Jianyu yang pada saat itu telah berada dalam situasi yang terpojok tidak lagi bisa berkutik. Di waktu yang bersamaan, bukti yang sengaja dibuat oleh Chen Wei terlalu kuat untuk Liu Qingge dan Mo Jianyu elakkan. Jadi mereka terpaksa harus menanggung fitnah atas kejahatan yang samasekali tidak pernah mereka lakukan. Liu Qingge tahu betul bahwa dia dan keluarganya tidak akan pernah bisa bebas dari hukuman mati, jadi dia memikirkan cara untuk meminimalisir apa yang akan terjadi. Dia, Liu Qingge, sangat menyayangi putrinya yang masih bayi, jadi dia membuat kesepakatan dengan Mo Jianyu. “Aku akan menanggung semua fitnah ini sahabatku, tapi aku mohon padamu untuk menjaga putriku, Liu Ru Shi. Aku benar-benar ingin kau melakukan hal ini untukku,” ucap Liu Qingge yang sudah terlihat sangat putus asa saat itu. Mo Jianyu tentunya mengerti, dia dan istrinya, nyonya Mo, yang saat itu masih belum memiliki seorang anak tentu saja ingin merawat seorang bayi. Tapi apa yang dikorbankan oleh sahabatnya, Liu Qingge, untuk dirinya dan keluarganya sangatlah besar dan Mo Jianyu merasa tidak bisa menerimanya. Tapi keputusan Liu Qingge sudah bulat. Di saat interogasi dilakukan, Mo Jianyu, yang saat itu sudah sangat putus asa, terpaksa mengakui kejahatan pengkhianatan yang tidak pernah dilakukannya. Dia mengakui semua kesalahan yang dituduhkan pada Liu Qingge. Dan dengan hal ini pula lah Liu Qingge dan klan Liu meregang nyawa. Hanya satu orang tersisa, dan itu adalah Liu Ru Shi yang kini menjadi Mo Qi Yue, putri tertua keluarga Mo. Rencana Chen Wei menguasai tahta berhasil. Pria yang dulunya hanya bergelar Wangye itu kini telah menguasai tahta dan berhasil menurunkan Kaisar Chen Yu. Dia juga telah berhasil membunuh Liu Qingge. Namun Mo Jianyu yang masih hidup masihlah akan menjadi bayang-bayang untuknya. Ya, setiap kali Chen Wei melihat Mo Jianyu, maka gambaran suram di masa lalu akan terus muncul di benaknya. Dan yang paling membuat Kaisar Chen alias Chen Wei khawatir sampai detik ini adalah fakta dimana Mo Jianyu masih berstatus sebagai pejabat tinggi di istana. [Flashback berakhir] Apa yang dibaca oleh Mo Qing Shan itu mungkin belum sepenuhnya terkuak, jadi Mo Qing Shan merasa dia masih harus menggali masalah ini lebih dalam. Tuan muda Mo telah memutuskan bahwa dia ingin memulihkan kembali nama baik klan Liu yang telah tercemar. Dia juga ingin Mo Qi Yue kembali menjadi Liu Ru Shi. Dengan jalan ini juga lah Mo Qing Shan akan bisa menikahi Mo Qi Yue. “Tapi semuanya tidak akan semudah itu,” gumam Mo Qing Shan. “Menjadi pejabat istana mungkin memang jalan terbaik. Dengan ini, aku bisa lebih leluasa menyelidiki hal ini. Dan Chen Wang, tidak akan aku biarkan dia mendekati Mo Qi Yue. Tidak bahkan untuk sebentar saja. Kaisar Chen, dia harus turun dari tahtanya!” Pikir Mo Qing Shan. */ Chen Wang yang telah bertunangan dengan Song Zhi Rou nampaknya terlihat tidak begitu sibuk. Pangeran kekaisaran itu terlihat berjalan ke sebuah taman dimana Putra Mahkota Chen Ren Jun tengah menikmati suasana sore hari yang menenenangkan. “Yang Mulia,” Chen Wang membungkukkan tubuhnya yang sedikit lebih tinggi dari Chen Ren Jun saat dia memberi hormat pada saudaranya itu. Chen Ren Jun berbalik untuk kemudian melihat adik kandungnya. Dia berkata pada kasimnya, “tinggalkan kami sendiri. Aku ingin berbicara dengan saudaraku.” Kata ganti “saudaraku” yang dipakai Chen Ren Jun saat dia berbicara tentang Chen Wang ini memang terdengar hangat, namun tidak dapat dipungkiri bahwa hubungan antara dua bersaudara yang lahir dari orang tua yang sama itu masih lah sangat renggang. “Huang Xiong, aku tidak mengira bahwa pergerakan darimu bisa sangat mematikan seperti ini.” Chen Wang menunjukkan senyuman yang tidak tulus pada Chen Ren Jun, dia berkata, “Yang Mulia bisa membantu Ai Lin, tapi kau tidak bisa membantuku. Apakah kasih sayangmu sangat besar pada adik kita?” Chen Ren Jun terkekeh, dia tahu betul bahwa Chen Wang tengah menyindirnya. Ya, dia tahu bahwa adik pertamanya itu tidak sedang merajuk padanya karena pilih kasih padanya. Artian yang sebenarnya adalah Chen Wang tengah menyindirnya karena dia, Chen Ren Jun, telah berhasil melakukan tugas dari ayah mereka. “Maafkan aku adikku, untuk masalahmu dengan nona Song, aku pikir itu sangatlah sulit. Lagi pula apa yang terjadi pada Xiao Ai Lin itu adalah sebuah kehendak langit.” Chen Ren Jun memberikan isyarat pada Chen Wang untuk berjalan-jalan bersamanya, dia berkata, “Dewa mungkin mendengar doa ayah kekaisaran sehingga Xiao Ai Lin tidak jadi pergi dari negeri ini. Bukankah itu juga sangat bagus?” “Hahaha, kalau begitu Dewa mungkin sangat mencintai Putra Surga. Aku sepertinya harus meminta ayah kita untuk mendoakan agar pertunanganku dengan Song Zhi Rou juga batal.” Kata Chen Wang dengan sengaja. Chen Ren Jun tiba-tiba teringat akan tugas lain yang harus diembannya. Itu adalah mengawasi klan Mo. Dan kebetulan, Chen Wang sangat menyukai nona Mo Qi Yue dari keluarga Mo, jadi Chen Ren Jun berniat untuk memanfaatkan kesempatan ini. Chen Ren Jun memalingkan wajahnya untuk menatap fitur samping adiknya. Dia kemudian berkata. “Adikku, aku tahu sulit bagimu untuk menjadikan nona Mo Qi Yue sebagai Wangfei-mu, namun kau masih bisa menjadikannya sebagai selirmu.” “Aku ingin dia menjadi istri sahku. Aku tidak mau selir atau wanita lain. Aku pikir aku sudah mengatakannya pada Huang Xiong sebelumnya,” Chen Wang menatap balik Chen Ren Jun. Chen Ren Jun sudah tahu bahwa jawaban itu akan keluar dari mulut Chen Wang. Jangan lupakan bahwa Wang Shu, Chen Wang, adalah pangeran kekaisaran berhati dingin yang sangat keras kepala. Dia tidak ragu untuk berbicara di depan Kaisar yang notabenenya adalah ayahnya, jadi jangan heran jika Chen Wang bisa dengan mudah menjawab ucapan Chen Ren Jun. “Kita bisa mengatur hal itu kan? Jika nanti kalian bercerai, maka posisi Wangfei akan menjadi milik selir utamamu. Atau jika kau tidak setuju akan hal ini, kita bisa memikirkan jalan lain.” Chen Ren Jun memiringkan kepalanya dan bertanya, “bagaimana? Apakah kau masih ingin bantuan dariku adikku?” Chen Wang terdiam, dia tidak menjawab melainkan sedang berpikir. Sesaat kemudian, Chen Wang tersenyum dan berkata, “tidak ada makan siang yang gratis. Aku benar-benar menghargai tawaran Huang Xiong, tapi untuk saat ini aku tidak tertarik. Aku permisi dulu Huang Xiong.” Chen Wang berbalik untuk kemudian pergi meninggalkan Chen Ren Jun yang masih menatap punggung Chen Wang dari tempatnya berdiri. “Aku ingin tahu apakah kau masih akan menolak daging kesukaanmu saat aku bahkan telah mengangkat tanganku untuk menyuapimu? Adikku, kau terlalu keras kepala.” Kata Chen Ren Jun dengan suara serak. */ Di keesokan paginya, saat Mo Qing Shan dan Mo Nian Zhen telah pergi ke istana untuk bekerja, Mo Qi Yue yang tinggal di Fu sendirian memutuskan untuk menemui ayah dan ibunya. Gadis yang selalu bersikap tenang dan tidak pernah meminta sesuatu pada tuan dan nyonya Mo itu memiliki sesuatu untuk dia utarakan. “Apakah kau yakin dengan keputusanmu itu putriku? Apakah kau ingin ibumu ini berbicara pada ayahmu untuk mencarikanmu calon suami?” Karena tuan Mo sedang tidak ada di tempat, maka nyonya Mo lah yang berbicara pada putrinya. “Qi Yue yakin ibu. Dan juga…” Mo Qi Yue dengan tatapan pasti berkata, “aku pikir menikah bukanlah satu-satunya jalan. Melihat bagaimana masa laluku, aku pikir tidak akan ada seseorang yang mau mengambilku sebagai seorang istri.” “Jangan berbicara seperti itu. Putri ibu adalah gadis yang cantik, baik, dan juga cerdas. Ada banyak pemuda yang menyukaimu, dan ibu yakin salah satu dari mereka akan menjadikanmu ratu.” Kata nyonya Mo dengan suara lembut khasnya. Sebenarnya apa yang telah dikatakan Mo Qi Yue pada ibunya? Kenapa nyonya Mo sampai membuat ekspresi khawatir? Mo Qi Yue, gadis itu rupanya sudah menyerah dengan pernikahan. Usianya sudah melewati usia menikah gadis pada umumnya. Setidaknya, di usianya yang sekarang, dia sudah bertunangan. Tentu saja apa yang dikatakan oleh nyonya Mo itu benar. Ada banyak pemuda yang menyukainya, namun karena Mo Qi Yue adalah mantan tunangan seorang pangeran kekaisaran, Chen Wang, maka mereka memutuskan untuk mundur. Dan kini, Mo Qi Yue meminta untuk bekerja di salah satu toko obat milik keluarganya untuk mengisi waktu luangnya. Dia memutuskan mencari kesibukan daripada harus tinggal di rumah tanpa harus melakukan apa-apa. “Kalau memang itu yang diinginkan putri ibu, maka ibu tidak akan mempermasalahkannya lagi. Kau bisa mulai bekerja mulai besok. Tapi ingat, jangan terlalu capek. Jadikan pekerjaan ini sebagai kesibukan biasa.” Lanjut nyonya Mo. Mo Qi Yue tersenyum seraya berkata. “Terima kasih ibu.”
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN