Wedding Plan

1843 Kata
“Di saat Putra Surga yang saat ini baru saja naik tahta, perombakan kabinet serta pemecatan terhadap pejabat tinggi sedang gencar dilakukan. Saat itu Yang Mulia Kaisar memerintahkan agar semua orang-orang yang terlibat atau memiliki hubungan dengan pengkhianat Chen harus dimusnahkan tanpa terkecuali. Dan aku adalah salah satu orang itu. Atau mungkin tidak juga.” Kata pria tua bernama Gu itu. Mo Qing Shan mengerutkan keningnya, dia sedikit tidak mengerti dengan ucapan dari pria tua itu. Tapi lebih daripada itu, bukankah pria tua Gu itu mulanya enggan untuk membuka mulutnya? Lalu kenapa dia sekarang mau berbicara pada Mo Qing Shan? Beberapa saat yang lalu… “Pergilah, aku tidak akan mengatakan apapun padamu. Ayahmu adalah Mo Jianyu, dia tahu persis kejadian saat itu. Jangan tanya aku.” Kata pria tua Gu itu dengan ekspresi acuh tak acuh. “Itu tidak cukup. Ayahku mungkin tahu, tapi aku juga harus mendengar penjelasan dari orang lain.” Jawab Mo Qing Shan. Mo Qing Shan melihat pria tua Gu itu terdiam, dia melanjutkan ucapannya, “tuan Gu Mang, tolong. Saya harus mencari tahu kebenarannya. Liu Qingge, saya rasa dia membutuhkan keadilan.” Pemilik toko buku tua itu memiliki nama lengkap Gu Mang. Dia dulunya adalah pejabat tinggi di istana. Walau pun tidak berasal dari keluarga bangsawan, Gu Mang mampu membuktikan kualifikasinya hingga dia berhasil menjadi seorang menteri pendidikan kala itu. Dan di saat dia sedang berada di puncak karirnya, sesuatu yang besar terjadi di istana. Dia adalah saksi hidup, selain Mo Jianyu, yang tahu pergolatan antara dua saudara yang saling memperebutkan tahta. “Kau masih muda, saat itu kau pasti belum lahir. Dari mana kau mengetahui tentang Liu Qingge?” Gu Mang menghela napas, dia mengetuk kepalanya, “aku lupa kalau kau adalah putra Mo Jianyu.” Mo Qing Shan berkata dengan serius. “Apakah tuan Gu juga mengenal Liu Qingge? Dia adalah…” Gu Mang segera menyela ucapan Mo Qing Shan, “dia adalah sahabat karib ayahmu. Dia dan ayahmu adalah sahabat yang sangat akrab. Mungkin mereka bisa dikatakan sebagai saudara.” “Darimana tuan Gu mengetahuinya?” Mo Qing Shan terlihat begitu penasaran. Gu Mang berkata. “Aku tahu dia adalah orang yang sangat baik. Dia sangat muda dan dia memiliki semangat. Melihatmu sekarang mengingatkan aku pada Liu Qingge dan juga Mo Jianyu. Mereka sama sepertimu.” “Jadi, apakah tuan Gu mau menceritakan kejadian itu padaku?” Beberapa saat kemudian…. “Aku mengundurkan diri dari jabatanku dan menghilang layaknya buih di lautan. Aku mungkin terlalu pengecut dan aku tidak mau lagi terlibat dalam politik yang kotor.” Gu Mang segera menjelaskan, “yang aku katakan ini bukan semata-mata tentang ayahmu. Dia adalah orang yang bersih. Dan juga, aku yakin dia memiliki sesuatu yang ingin dia lakukan sehingga dia masih ingin tinggal di istana yang busuk itu.” Mata Mo Qing Shan menatap mata tua Gu Mang saat dia berkata. “Putra Surga, apakah tuan Gu tahu konspirasi apa yang dia lakukan sebelumnya? Maksudku, ayahku dan Liu Qingge adalah sahabat baiknya, tapi kenapa dia tega mengkhianati mereka?” Gu Mang menatap buku kecil tua miliknya. Sepotong kenangan di masa lalu tentang dirinya muncul di benaknya. Dia berkata. “Kekuasaan adalah satu hal yang telah membutakannya. Dia tidak tertolong lagi. Para pejabat yang mengenal baik mendiang Kaisar terdahulu pasti tidak akan mempercayai konsipirasi itu, tapi apa boleh dikata? Mereka semua dan termasuk aku hanya memiliki satu nyawa. Kami takut mati. Kami tidak seperti Liu Qingge atau Mo Jianyu yang pemberani.” Mo Qing Shan memijat pelipisnya, dia berpikir sebelum akhirnya mengeluarkan “Lalu, kenapa Putra Surga membiarkan ayahku hidup? Dia adalah sahabat Liu Qingge. Bukankah seharusnya dia juga menyingkirkannya?” “Hal itu aku juga tidak mengetahuinya. Yang tahu hanyalah Kaisar dan juga ayahmu. Tuan muda Mo, kau seharusnya bertanya pada ayahmu.” Gu Mang menyimpan buku tuanya seraya berkata, “aku tahu kau memiliki niatan yang baik dan aku juga sangat mengapresiasi keberanianmu, tapi aku juga ingin kau berhati-hati. Apa yang akan kau gali ini bukanlah tambang yang mudah, ada bahaya di dalamnya.” Mo Qing Shan mengangguk, “aku tahu. Terima kasih atas saran tuan Gu. Ehm, kalau begitu, aku akan pergi sekarang. Terima kasih.” Mo Qing Shan menangkupkan kedua tangannya sebelum akhirnya berbalik untuk pergi, tapi langkahnya segera terhenti saat Gu Mang kembali memanggilnya. “Iya tuan Gu?” Mo Qing Shan menatap pria tua Gu itu. Gu Mang mendecakkan lidahnya, senyuman kecil muncul di wajah tuanya. Dia berkata, “jika tuan muda ingin mengetahui sesuatu, datanglah kemari. Dan maafkan aku karena telah bersikap sombong padamu.” Mo Qing Shan mengangguk, “terima kasih.” */ Kaisar Chen tengah dalam suasana hati yang baik saat Permaisuri Rong Yan datang mengunjunginya. Permaisuri Rong Yan tidak datang sendiri, di sampingnya ada Song Zhi Rou. Mereka bertiga tengah berada di kompleks istana Kaisar, kebetulan saat itu proses pembangunan taman di istana Kaisar Chen telah selesai, jadi mereka datang untuk melihat-lihat. “Taman ini sangatlah indah Yang Mulia.” Pujian terlontar dari mulut Permaisuri Rong Yan. Kaisar Chen mengangguk ringan, “aku tidak tahu cara merawat bunga, jadi taman ini banyak didominasi oleh tanaman hijau. Baguslah jika Permaisuri juga menyukainya.” Permaisuri Rong Yan terkekeh, dia menoleh ke arah Song Zhi Rou untuk bertanya, “Zhi Rou, bagaimana menurutmu?” Song Zhi Rou menurunkan pandangannya, “tidak hanya memberikan keindahan yang unik, tanaman-tanaman hijau ini juga menyejukkan mata. Pemilihannya sangat tepat Yang Mulia. Tanaman hijau juga tidak memerlukan perawatan khusus seperti layaknya bunga-bunga, jadi itu tidak akan merepotkan.” Kaisar Chen mengangguk, “ya, itu juga alasan aku memilih tanaman hijau.” Permaisuri Rong Yan tiba-tiba berkata. “Yang Mulia, bisakah saya berbicara sesuatu pada Yang Mulia?” Permaisuri Rong Yan dan Song Zhi Rou mengikuti Kaisar Chen ke dalam istananya. Barulah saat mereka sudah duduk, pembicaraan akhirnya dimulai. “Yang Mulia, saya di sini akan berbicara sebagai seorang istri dan ibu bagi Wang Shu. Chen Wang telah berada dalam usia yang cukup untuk menikah. Dia juga telah bertunangan dengan Zhi Rou, menunda terlalu lama untuk keduanya menikah bukanlah hal yang baik. Jadi saya harap Yang Mulia bisa segera mengangil keputusan akan hal ini.” Kata Permaisuri Rong Yan. Song Zhi Rou nyatanya tidak tahu apa-apa akan hal ini. Dia cukup terkejut, tapi dia juga lebih memilih untuk diam. “Aku terlalu sibuk belakangan ini, jadi aku tidak sempat memikirkannya. Aku menghargaimu Permaisuriku karena kau mau mendiskusikan hal ini padaku. Aku sepenuhnya akan menyerahkan hal ini padamu, terlebih lagi ini memang tugasmu.” Ucap Kaisar Chen dengan nada normal. Ya, Permaisuri adalah pemimpin istana dalam atau dalam kata lain harem. Dia adalah pemimpin semua wanita di istana, urusan pernikahan para Wangye dan Gongzhu tentu saja termasuk ke dalam otoritasnya. Tidak hanya Chen Wang, wanita yang kini duduk sebagai calon permaisuri masa depan atau dengan kata lain istri Putra Mahkota Chen Ren Jun, dia juga adalah wanita pilihan Permaisuri Rong Yan. Kekuatan klan Rong akan semakin besar jika Permaisuri Rong Yan bisa membuat koleganya menikah dengan keluarga kekaisaran dan itu tentunya hal yang baik. “Kalau begitu, saya akan segera pergi ke biro astronomi istana untuk melihat perhitungan bintang. Kita harus segera memilih hari yang baik.” Kata Permaisuri Rong Yan yang terlihat sangat bersemangat. Permaisuri Rong Yan berkata pada Song Zhi Rou, “Zhi Rou, setelah aku mendapatkan tanggal dan hari yang baik, aku akan mengundang keluargamu. Keluarga kekaisaran akan segera mengirimkan mahar ke Song Fu, bagaimana menurutmu?” Song Zhi Rou mengangguk puas, dia kemudian berkata, “terima kasih Yang Mulia. Zhi Rou sangat bersyukur atas berkat Yang Mulia Kaisar dan Yang Mulia Permaisuri.” */ Di saat hari telah sore, saat semua pejabat telah kembali dari istana, Chen Wang juga terlihat keluar menggunakan kudanya. Pria muda nan tampan yang masih belum tahu jika ibunya telah merencanakan pernikahannya itu terlihat menuju ke suatu arah. Setelah perjalanan kurang lebih tiga puluh menit, Chen Wang akhirnya menarik tali kekang kudanya. Dia turun dan langsung masuk ke sebuah bangunan. Tidak diragukan lagi bahwa bangunan itu adalah toko obat herbat tempat Mo Qi Yue bekerja. “Apakah nona Mo ada di dalam?” Chen Wang bertanya pada salah satu pekerja di toko herbal itu. Pekerja itu tidak mengenali identitas Chen Wang, tapi dia juga tidak bersikap sembrono. Dia dengan sopan berkata, “nona Mo ada di lantai dua tuan. Apakah tuan ingin menemuinya? Saya bisa mengantar tuan.” “Tidak perlu, aku akan pergi sendiri. Aku sudah tahu ruangannya.” Kata Chen Wang sembari menepuk pundak pekerja itu. Chen Wang naik ke lantai dua, langkahnya ringan dan jantungnya sedikit berdebar. Dia juga tidak tahu kenapa jantungnya selalu berdetak tidak beraturan saat dia akan bertemu dengan Mo Qi Yue. Satu hal yang Chen Wang tahu, dia menyukai perasaan yang kini sedang dirasakannya. Pintu ruangan Mo Qi Yue tidak tertutup rapat, pintunya sedikit terbuka dan suara tawa terdengar dari dalam. Siapa yang sedang tertawa? Apakah itu Mo Qi Yue? Chen Wang yang penasaran lantas tidak mengetuh, dia hanya berdiri di depan pintu sembari mengintip dari luar. “Hahhaa ShanShan, berhenti menggelitikiku! Kau adik yang nakal, Jiejie tidak akan memasak lagi untukmu!” Suara Mo Qi Yue terdengar riang, sangat berbeda dengan apa yang biasa Chen Wang dengar. Suara Mo Qing Shan mengikutinya, “baiklah-baiklah, aku melihat Jiejie kelelahan jadi aku datang untuk menghiburmu. Bagaimana? Apakah enak?” Chen Wang secara perlahan maju selangkah, dia akhirnya bisa melihat dua sosok itu sedang menikmati waktu mereka. Mo Qi Yue terlihat duduk di sebuah kursi sementara Mo Qing Shan berdiri di belakang gadis itu. Tangan Mo Qing Shan terlihat memijat pundak Mo Qi Yue dan tatapan itu, tatapan Mo Qing Shan sangat membuat Chen Wang gelisah. Chen Wang berbalik, dia akhirnya mengurungkan niatnya untuk bertemu Mo Qi Yue. Chen Wang segera kembali ke Wangfu-nya. Saat telah sampai di Wangfu, Chen Wang yang sedari tadi diam akhirnya meluapkan emosinya. Semua barang-barang yang ada di depannya dilempar kesana-kemari. “Jiang Xianji!” Teriakan Chen Wang membuat Jiang Xianji segera berhambur masuk. Jiang Xianji mungkin sering melihat Chen Wang marah, tapi dia jarang melihat Chen Wang mengamuk sampai separah saat ini. “Saya disini Wangye,” kata Jiang Xianji. “Bagaimana? Apakah kau sudah mendapatkan informasi tentang Liu Qingge? Apakah dia memiliki seorang putri?” Tanya Chen Wang. Jiang Xianji menelan ludahnya, dengan ragu dia menjawab. “Saya hanya mendapatkan informasi kasar Wangye, itulah kenapa saya masih belum berani melaporkannya pada Wangye.” Chen Wang berkata dengan tidak sabar. “Katakan.” “Mo Jianyu mulanya tidak memiliki anak, itu terjadi bahkan setelah dia menikah selama bertahun-tahun lamanya. Namun pada waktu tertentu di masa lalu, semua orang dikejutkan oleh keberadaan putri kecil di tengah-tengah keluarga kecil mereka. Itu terjadi satu tahun setelah insiden penurunan tahta pengkhianat Chen.” Jiang Xianji berkata, “hanya saja…” “Hanya saja apa?” Tanya Chen Wang. “Jika bayi itu berusia satu tahun, dia seharunya masih sangat kecil. Tapi menurut penatua yang tinggal di dekat Mo Fu, dia ingat bahwa bayi kecil itu telah bisa berjalan. Dengan jata lain usianya tidak satu tahun melainkan lebih daripada itu.”Jawab Jiang Xianji.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN